Wednesday, 25 January 2012

Script mIRC Buat Operator dan User IRC

Bagi yang sering chating di mIRC apalagi bagi anda yang menjadi Operator chanel di Irc pastilah anda perlu memodifikasi mIRC anda dengan script - script yang dapat membantu memudahkan anda sebagi operator chan yang melayani berbagai user chat irc.Kali ini saya mau berbagi sedikit script mIRC yang dulu pernah di pake waktu sering - seringnya maenan mIRC dan ada sedikit tambahan dari editan teman yang mungkin bisa anda gunakan untuk memodifikasi mIRC anda. Banyak diantaranya seperti antiban, anti banned, anti spam, antideop, antispam, anti slap atau balas slaps, seen, unban lock, autojoin, proteksi query, war, dan lain lain. 

Langsung saja berikut Script mIRC buat Operator dan User Irc:
Caranya copy paste script di bawah ini ke mIRC anda kedalam script editor:

Langsung saja berikut Script mIRC buat Operator dan User Irc:
caranya copy paste script di bawah ini ke mIRC anda

1. ANTIBANNED Script:

#antiban on
on *:BAN:#:{
  if (($banmask iswm $address($me,5)) && ($nick != $me)) {
    if ($me isop $chan) {
      kick $chan $nick 2[ 8,1- 14,1Don`t Ban 9 $me 8,1- 2 ] 4¿ artinYa Hati² dijalan ¿ | /notice $nick 4Don`t Ban 9 $me  4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
      raw -q mode $chan -b+b $banmask $Nick
    }
    else {
      raw -q cs unban $chan $me
      chanserv kickban $chan $nick 2[ 8,1- 14,1Don`t Ban 9 $me 8,1- 2 ] 4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
      notice $nick 4Don`t Ban 9 $me  4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
    }
  }
}

2. ANTI CAPSLOCK

#caps on
alias allowedcaps { return 70 }
on @*:TEXT:*:#:{
  if ($len($1-) < 10) { return }
  var %caps.letters = $calc($len($1-) + 1 - $len($removecs(A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z)))
  var %caps = $calc($len($1-) - $len($removecs($1-,($1-),A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z)))
  var %caps.percent = $round($calc(%caps / %caps.letters * 100),0)
  if ((%caps.percent > $allowedcaps) && ($nick !isop #)) {
    /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Jangan Pake CAPSLOCK 9 $nick 8,1- 2 ]
  }
}
#caps end

#ascii off
alias allowedcaps { return 70 }
on @*:TEXT:*:#:{
  if ($len($1-) < 10) { return }
  var %caps.letters = $calc($len($1-) + 1 - $len($removecs(Ç,ä,ê,î,É,ö,ó,Œ,Ð,ø,ë,ì,æ,ò,ƒ,ú,ú,š,þ,Ø,é,è,Ä,Æ,û,á,ß,œ,£,ý,â,ç,ç,ï,Å,ù,Ñ,í,¥,Š,×,Ý,Ž)))
  var %caps = $calc($len($1-) - $len($removecs($1-,($1-),Ç,ä,ê,î,É,ö,ó,Œ,Ð,ø,ë,ì,æ,ò,ƒ,ú,ú,š,þ,Ø,é,è,Ä,Æ,û,á,ß,œ,£,ý,â,ç,ç,ï,Å,ù,Ñ,í,¥,Š,×,Ý,Ž)))
  var %caps.percent = $round($calc(%caps / %caps.letters * 75),0)
  if ((%caps.percent > $allowedcaps) && ($nick !isop #)) {
    /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Drop Ascii Font 9 $nick 8,1- 2 ]
  }
}
#ascii end


#antiinvite on
on 1:notice:* come to #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:* join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:* /join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:come to #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on ^*:open:?: {
  if (*#* iswm $1- ) {
    var %c $comchan($nick,0)
    while (%c) {
      msg $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
      if ($me isop $comchan($nick,%c)) { ban $comchan($nick,%c) $nick 5 | kick $comchan($nick,%c) $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !  }
      ignore -u120 $nick
      dec %c
    }
    haltdef
  }
}
on 1:invite:#:{
  if $level($maddress($address($nick,5))) == 10 { goto end }
  set %comchan 1
  :check
  if %comchan > $comchan($nick,0) { goto end }
  if $me isop $comchan($nick,%comchan) { goto invkick }
  ; if $me isop $comchan($nick,%comchan) && $nick !isop $comchan($nick,%comchan) { goto invkick }
  inc %comchan 1
  goto check
  :invkick
  /ban $comchan($nick,%comchan) $nick 5
  kick $comchan($nick,%comchan) $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
  inc %comchan 1
  goto check
  :end
  unset %comchan
}
#antiinvite end

dialog kh {
  title "kick + kick"
  size -1 -1 117 72
  option dbu
  tab "info", 1, 4 3 108 51
  text "mengkick", 5, 12 23 31 8, tab 1
  edit %kick.count, 6, 44 21 16 10, tab 1 center
  text "kali", 7, 62 23 15 8, tab 1
  button "reset", 8, 9 37 20 10, tab 1
  text "counter", 9, 32 39 21 8, tab 1
  tab "option", 2
  check "tampilkan jumlah kick", 10, 12 23 93 10, tab 2
  button "msg", 11, 9 37 20 10, tab 2
  text "msg ke channel ?", 12, 31 38 79 8, tab 2
  button "ok", 4, 93 59 20 10, ok

}

On *:Dialog:kh:sclick:8:{ if ($did == 8) { set %kick.count 0 } | if ($did == 8) did -ra kh 6 %kick.count }
On *:Dialog:kh:sclick:10:{ if ($did(10).state == 1) { set %show.kc On } | else { set %show.kc Off } }
On *:Dialog:kh:sclick:11:{ if ($active = Status Window) { halt } | else msg $active 4 $me udah ngekick 4 %kick.count kali! }
On *:Dialog:kh:init:*:{ if (%show.kc == On) { did -c kh 10 } }

alias kick {
  if (!%kick.count == $null) {
    set %kick.count 0
  }
  inc %kick.count
  if (%show.kc == On) { raw -q kick  $1 $2 : $+ $3-  [No: $+ %kick.count $+ ] }
  else { raw -q kick $1 $2 : $+ $3- }
}

3. ANTI SLAPS atau BALAS SLAPS

#ACTION on
on 1:ACTION:$(* $+ $me $+ *):*: {if ($me isin $1-) { describe $target juga $replace($1-,$me,$nick)
}

4. ANTI DEOP

on @*:join:#sundux:{
  if (User* iswm $nick) {
    mode # +b User*!*@*
    kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $nick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi
  }
}
on 1:NICK:{
  if (User* iswm $newnick) { 
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }   
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }
  }
}
#kick on
on *:kick:#:{ if $knick iswm $me && $nick isop $chan {
    cs kick # $nick 2[ 8,1- 14,1JåñGåñ Kî©K 9 $me 8,1- 2 ] !
  }
}

on *:DEOP:#:{
  if (($opnick == $me) && ($nick != $me)) {
ChanServ op $chan $me | /chanserv kick $chan $nick 2[ 8,1- 15,1JåñGåñ DeOp 9 $me 8,1- 2 ] ! } }
}
#deop end

 
Untuk Script mIRC yang lainnya mudahnya dan lengkapnya and bisa download Script mIRC for Operator Kumpulan saya di bawah ini








Selengkapnya...

Tuesday, 24 January 2012

Pembuatan Modul Output LED dengan Mikroprosesor 6HC11

Merancang dan membuat modul Output dengan LED sebagai peraga. Mengkoneksikan dan mengimplementasikan modul Output LED dengan mikrokontroller board MC68HC11 EZ-MICRO. Piranti keluaran dengan LED sebagai peraga terdiri dari 8 bit LED yang akan digunakan untuk menampilkan informasi/data dalam bentuk biner 8 bit yang diwakili oleh nyala LED.
Pada board mikrokontroller 68HC11 terdapat 4 pin output yang dapat digunakan untuk menguji modul percobaan LED Interfacing, 4 pin tersebut adalah DOUT 0 – DOUT 3 sedangkan 4 pin yang lain telah telah terpasang Led D1 – D4. Sementara itu modul switch input pada modul percobaan 1 digunakan sebagai inputan untuk mengontrol nyala led (piranti eksternal) pada modul LED Interfacing. Pengontrolan nyala LED ini diperlukan pemrograman dengan bahasa assembly yaitu pemrograman I/O. Address switch input untuk menyimpan data perubahan posisi switch berada pada alamat memori 4000 hexa, dan address untuk menulis data pada LED (Output LED) berada pada alamat memori 4400

Program Untuk Menyalakan LED melalui switch input pada PEMBUATAN MODUL OUTPUT LED DENGAN MIKROPROSESOR 68HC11 adalah sebagai berkut :

ORG $2000
MAIN LDAA #$FF *padamkan semua LED
STAA $4400
LOOP LDAA $4000 *baca switch dari add. 4000
JSR DLY * (Din 0 – Din 3)

STAA $4400 *tulis data pada led
JSR DLY * (Dout 0 – Dout 3)
JMP LOOP
DLY EQU * delay
PSHX
LDX #$FFFF
DLY1 DEX
BNE DLY1
PULX
RTS

Selamat Mencoba..!!
Selengkapnya...

30 Cara Agar Membuat Wanita Tersenyum dan Makin Jatuh Cinta

Setiap orang punya cara sendiri dalam menyampaikan ungkapan hati atau perasaan dan karakter yang berbeda terhadap pasangan masing - masing. Berikut sedikit tips cara membuat wanita tersenyum dan jatuh cinta yang mungkin bisa anda coba barangkali ada yang berhasil hehehe...
30 cara membuat wanita tersenyum dan makin jatuh cinta:
   1. Katakan padanya dia cantik.
   2. Pegang tangannya pada setiap saat ... bahkan jika perlu kedua tangannya.
   3. Memeluknya dari belakang.
   4. Tinggalkan pesan suara untuk bangun.
   5. Berusaha ngobrol tentang komedi yang bisa membuatnya tersenyum terlebih tentang apa yang dia suka.
   6. Jangan bergaul dengan mantan anda saat dia tidak dengan anda,karena itu akan menyakitinya seandainya dia tau.
   7. Jika anda berbicara dengan gadis lain, ketika anda selesai berbicara, berjalan dan memeluknya dan kalo perlu menciumnya .... Biarkan dia tahu bahwa dia milikmu dan mereka tidak.
   8. Menulis catatan atau sms atau meneleponnya hanya untuk mengatakan dan mengetahui bagaimana keadaan dan kondisinya sekarang.
   9. Memperkenalkan kepada teman anda ... sebagai pacar anda.
  10. Bermain dengan rambutnya.
  11. Menjemputnya (dia menyukainya).
  12. Marah jika pria lain menyentuh dan dia tidak menyukainya.
  13. Membuatnya tertawa dengan hiburan kesukaannya.
  14. Biarkan dia tertidur di lengan anda.
  15. Jika dia marah padamu,ciumlah dia dan tenangkanlah amarahnya.
  16. Jika anda peduli tentang dia, maka katakanlah.
  17. Setiap pria harus memberikan gadis mereka 3 hal: boneka binatang (dia akan memelukku setiap kali dia pergi untuk tidur), perhiasan (yang akan jadi harta selamanya), dan salah satu nya t-shirt (dia akan memakainya paling mungkin untuk tidur) atau kaus disemprot dengan parfum kesukaannya!! dan bunga atau sesuatu yang disukai.
  18. Perlakukan dia sama sekitar teman-teman anda seperti yang anda lakukan ketika anda sendirian.
  19. Lihatlah! tatap dia tepat dimatanya dan tersenyum.
  20. Temuilah dia dan ajak ngobrol di setiap minggu atau di setiap akhir pekan.
  21. Ciumlah di keningnya.
  22. Jika Anda mendengarkan musik, biarkan dia mendengarkan juga terlebih terhadap lagu kesukaannya.
  23. Ingat hari ulang tahunnya dan cobalah memberikan hadian buatnya walaupun itu sederhana dan murah, tapi intinya hadiah itu datang dari anda dan itu akan sangat berarti untuk dia.
  24. Ketika dia memberikan hadiah pada hari ulang tahun anda, natal, atau hanya setiap kali, bawa dan katakan padanya bahwa anda mencintainya, bahkan sekalipun anda kurang menyukai apa yang dia berikan hal itu akan membuatnya bahagia.
  25. Selalu menelepon dan tunjukkan bahwa anda memang perduli terhadapnya setiap saat.
  26. Berikan apa yang dia inginkan selama itu masih bisa untuk di berikan.
  27. Kenali hal-hal kecil yang biasanya membuatnya merasa paling berarti.
  28. Jangan memeluk teman-temannya atau teman anda yang gadis-gadis karena dia akan merasa ditinggalkan.
  29. Jika anda peduli dengan nya. Tunjukkan!
  30. Kabari dia dengan hal - hal kejutan yang menyenangkan.
Selengkapnya...

Thursday, 12 January 2012

Jalur Dan Proses Aktivasi Complement

Sistem komplemen merupakan system yang terdiri dari sekumpulan protein yang berbeda antara satu dengan lainnya yang terdapat dalam sirkulasi darah yang mempunyai peranan penting dalam pertahanan terhadap mikroba. Banyak protein komplemen merupakan enzim proteolitik. Pada keadaan normal komplemen yang beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, dan setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. 

Aktivasi sistem komplemen dapat menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi biologi aktif yang diakhiri dengan lisisnya membran sel antigen. Sebagian besar komplemen disintesis di dalam hepar oleh sel hepatosit, dan juga oleh sel fagosit mononuklear yang berada dalam sirkulasi darah. Komplemen C l juga dapat di sintesis oleh sel epitel lain diluar hepar. Komplemen yang dihasilkan oleh sel fagosit mononuklear terutama akan disintesis ditempat dan waktu terjadinya aktivasi. Pada protein komplemen diberi nama dengan huruf C: Clq, Clr, CIs, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8 dan C9. Pemberian nama ini berdasarkan pada urutan penemuan unit tersebut, bukan berdasarkan cara kerjanya.

Pada komponen C3 memiliki fungsi yang amat penting pada aktivasi komplemen, baik  yang melalui jalur klasik maupun jalur alternatif. Untuk konsentrasi C3 jauh lebih besar dibandingkan dengan fraksi lainnya, oleh sebab itu C3 mempunyai  kedudukan yang penting dalam pengukuran kadar komplemen di dalam serum. Penurunan kadar C3 di dalam serum dapat dianggap menggambarkan keadaan konsentrasi komplemen yang menurun. Penurunan kadar C3 digunakan sebagai gambaran bahwa terdapat aktivasi pada sistem komplemen.

Aktivasi komplemen terdiri dari 3 jalur yaitu jalur alternatif, jalur klasik, dan jalur lektin. Namun ada juga sumber yang menyebutkan aktivasi komplement hanya terdiri dari dua jalur yaitu jalur klasik dan jalur alternatif.
Jalur klasik dipicu setelah antibodi berikatan dengan mikroba atau antigen lain. Jalur ini merupakan komponen humoral pada imunitas spesifik. Jalur klasik juga dapat dicetuskan dengan berikatannya C1 dan kompleks antigen-antibodi. Jalur klasik melalui 3 tahap yaitu
1.Regulasi jalur klasik Regulasi jalur klasik terutama terjadi melalui 2 fase, yaitu melalui aktivitas C1 inhibitor dan penghambatan C3 konvertase.

2.Aktivitas C1 inhibitor  Aktivitas proteolitik C1 dihambat oleh C1 inhibitor (C1 INH). Sebagian besar C1 dalam peredaran darah terikat pada C1 INH. Ikatan antara C1 dengan kompleks antigen-antibodi akan melepaskan C1 dari hambatan C1 INH.

3.Penghambatan C3 konvertase Pembentukan C3 konvertase dihambat oleh beberapa regulator.
C4 binding protein (C4bp) dan reseptor komplemen tipe 1 (CR1) dapat berikatan dengan C4b sehingga mencegah terbentuknya C4b2b (C3 konvertase). Disamping itu kedua reseptor ini bersama dengan membrane cofaktor protein (MCP) juga dapat meningkatkan potensi faktor I dalam merusak C4b.
Decay accelerating faktor (DAF) dapat berikatan dengan C4b sehingga mencegah terbentuknya C4b2b.

Sedangkan aktivasi jalur alternatif dipicu ketika protein komplemen diaktivasi di permukaan mikroba dan tidak dapat dikontrol karena mikroba tidak mempunyai protein pengatur komplemen (protein ini terdapat pada sel tuan rumah). Selain itu jalur ini dimulai dengan adanya ikatan antara C3b dengan berbagai zat aktivator seperti dinding sel bakteri. Kedua jalur bertemu dan memacu terbentuknya jalur serangan membran yang akan mengkibatkan lisisinya dinding sel antigen. Pada jalur alternatif terjadi tanpa melalui tiga reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik (C1 ,C4 dan C2) dan juga tidak memerlukan antibodi IgG dan IgM.
Dalam  keadaan normal ikatan tioester pada C3 diaktifkan secara terus menerus dalam jumlah yang sedikit baik melalui reaksi dengan H2O2 ataupun dengan sisa enzim proteolitik yang terdapat sedikit di dalam plasma. Komplemen C3 dipecah menjadi frclgmen C3a dan C3b. Fragmen C3b bersama dengan ion Mg++ dan faktor B membentuk C3bB. Fragmen C3bB diaktifkan oleh faktor D menjadi C3bBb yang aktif (C3 konvertase). Pada keadaan normal reaksi ini berjalan terus dalam jumlah kecil sehingga tidak terjadi aktivasi komplemen selanjutnya. Lagi pula C3b dapat diinaktivasi oleh faktor H dan faktor I menjadi iC3b, dan selanjutnya dengan pengaruh tripsin zat yang sudah tidak aktif ini dapat dilarutkan  dalam plasma.
Namun jika suatu saat ada bahan atau zat yang dapat mengikat dan melindungi C3b dan menstabilkan C3bBb sehingga jumlahnya menjadi banyak, maka C3b yang terbentuk dari pemecahan C3 menjadi banyak pula, dan terjadilah aktivasi komplemen selanjutnya. Bahan atau zat tersebut dapat berupa mikroorganisme, polisakarida (endotoksin, zimosan), dan bisa ular. Aktivasi komplemen melalui cara ini dinamakan aktivasi jalur alternatif. Antibodi yang tidak dapat mengaktivasi jalur klasik misalnya IgG4, IgA2 dan IgE juga dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif.

Akhir dari aktivasi jalur alternatif adalah adanya aktivasi yang terjadi setelah lingkaran aktivasi C3. C3b yang dihasilkan dalam jumlah besar akan berikatan pada permukaan membran sel. Komplemen C5 akan berikatan dengan C3b yang berada pada permukaan membran sel dan selanjutnya oleh fragmen C3bBb yang aktif akan dipecah menjadi C5a dan C5b. Reaksi selanjutnya seperti yang terjadi pada jalur altematif (kompleks serangan membran).

Untuk jalur lektin teraktivasi ketika suatu protein plasma yaitu lektin pengikat manosa (mannose-binding lectin) berikatan dengan manosa di permukaan mikroba. Lektin tersebut akan mengaktivasi protein pada jalur klasik, tetapi karena aktivasinya tidak membutuhkan antibodi maka jalur lektin dianggap sebagai bagian dari imunitas non spesifik. Bagian terpenting dari komplemen adalah C3 yang akan dipecah oleh enzim proteolitik pada awal reaksi complement cascade menjadi C3a dan C3b. Fragmen C3b akan berikatan dengan mikroba dan mengaktivasi reaksi selanjutnya.   

Ketiga jalur aktivasi komplemen di atas berbeda pada cara dimulainya, tetapi tahap selanjutnya dan hasil akhirnya adalah sama.

Sistem komplemen mempunyai 3 fungsi sebagai mekanisme pertahanan yaitu :
Pertama, C3b menyelubungi mikroba sehingga mempermudah mikroba berikatan dengan fagosit (melalui reseptor C3b pada fagosit).
Kedua, hasil pemecahan komplemen bersifat kemoatraktan untuk neutrofil dan monosit, serta menyebabkan inflamasi di tempat aktivasi komplemen.
Ketiga, tahap akhir dari aktivasi komplemen berupa pembentukan membrane attack complex (MAC) yaitu kompleks protein polimerik yang dapat menembus membran sel mikroba, lalu membentuk lubang-lubang sehingga air dan ion akan masuk dan mengakibatkan kematian mikroba.

Berbeda dengan jalur klasik dan jalur MB-lektin, jalur alternatif tidak tergantung pada protein yang berikatan dengan patogen (patogen-binding protein) untuk menginisiasi pengaktifan 82 reaksi komplemen.

Ada tiga jalur aktivasi komplemen. Pertama adalah jalur klasik, yang dipicu oleh antibodi atau oleh ikatan langsung komplemen componen C1q pada permukaan patogen. Kedua jalur MB-lektin yang dipicu oleh lektin yang mengikat mannan. Ketiga jalur alternatif, yang dipicu secara langsung pada permukaan patogen. Semua jalur di atas menghasilkan aktivitas enzim, yang pada gilirannya memunculkan molekul efektor komplemen. Konsekuensi dari ketiga aktivitas jalur komplemen itu adalah terjadinya opsonisasi patogen, perekrutan sel inflamator, dan pembunuhan patogen secara langsung. Komplemen Memberi Tanda Patogen Agar Dihancurkan Sel Fagosit
Selengkapnya...

Istilah-Istilah dan Fungsi Formula Excel

Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputiperhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.Perangkat lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif mulai yang paling sedernaha sampai yang lebih kompleks. Permasalahan sederhana tersebut misalnya membuat rencana kebutuhan barang meliputi namabarang, jumlah barang dan perkiraan harga barang. Contoh permasalahan yang lebih kompleks adalah pembuatan laporan keuangan (general ledger) yang memerlukan banyak perhitungan, manajemen data dengan menampilkan grafik atau pivot tabel atau penggunaan fungsi-fungsi matematis ataupun logika pada sebuah laporan. untuk lebih jelasnya fungsi-fungsi tersebut di sampaikan pada paparan di bawah ini

Istilah-istilah dalam Excel
1. Cell : merupakan bagian terkecil dari worksheet yng dapat diisi dengan jumlah karakter (max. 255 karakter) isi cell dapat berupa value, formula atau text. Contoh : cell A3, cell D5
2. Worksheet : merupakan kumpulan dari 256 kolom dan 65536 baris.
3. Workbook (buku kerja) : merupakan kumpulan dari 256 worksheet (berlabel sheet1 sampai sheet 256)
4. Range : merupakan sekelompok cell yang akan mendapataksi sama sesuai perintah yang anda jalankan. Pemberian alamat/ address dilakukan mulai dari cell sudut kiri atas sampai cell sudut kanan bawah. Contoh : A4:D6 → range mulai dari cell A4 sampai cell D6
5. Alamat Relatif : merupakan alamat yang jika dituliskan kedalam bentuk rumus atau fungsi akan berubah jika dicopy ke cell lain.
Contoh : cell berisi formula A5*6 ,B3 dicopy ke C5 formula pada C5 berubah menjadi B8*6
6. Alamat Semi Absolut : merupakan alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris atau kolomsehingga nilai tidak akan berubah.
Contoh : Cell B1 berisi formula $A1*7,B1 dicopy kan ke D5 formula pada D5 menjadi $A5*7
7. Alamat Absolut : merupakan alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris dan kolom.tekan tombol F4 untuk menghasilkan alamat absolut pada formula bar. Contoh : cell B1 berisi formula $A$1&5,B1 dicopy kan ke C3 formula pada C3 menjadi $A$1*5
8. Name Box : menunjukkan pada cell/ range yang aktif saat itu. Anda dapat juga membuat nama range melalui kotak nama disebelah kiri formula bar.
Contoh : Holla nama lain range A5:G7

Menulis Rumus
1.Operasi Logika

Dibawah ini terdapat operasi logika anda dapat menggunakan operasi resali atau perbandingan dengan lambang yang digunakan pada Excel dan fungsinya sebagai berikut :
a. = : sama dengan
b. > : lebih besar dari
c. < : lebih kecil dari d. >= : lebih besar atau sama dengan
e. <= : lebih kecil atau sama dengan f. <> : tidak sama dengan
2. Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah ada disediakan oleh Excel 2003, yang akan membantu dalam proses perhitungan. Kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Umumnya penulisan Fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik erupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().

A. Fungsi Logika
Fungsi logika adalah fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan fungsi logika yang digunakan adalah :
1. Fungsi If :
Bentuk penulisannya : =If(kondisi,nilai jika benar,nilai jika salah)
Contoh : =If(A5<17,”anak-anak”,”dewasa”)>30,”panas”,if(A5>0,”hangat”,”dingin”))
2. Fungsi String
Fungsi string berfungsi untuk mengubah isi text numeric menjadi bilangan
1. Fungsi VALUE :
digunakan untuk merubah nilai value menjadi nilai text,
penulisannya : =VALUE(text)
2. Fungsi FIND :
digunakan untuk menghasilkan posisi substring dari sebuah string atau suatu nomor yang dicari,penulisannya : =FIND(cari text,pada text,mulai nomor)
3. Fungsi MID
digunakan untu mengambil karakter tertentu dari sederet karakter, penulisannya : =MID(text,posisi awal,jumlah karakter)
4. Fungsi LEFT atau RIGHT :
digunakan untuk mengambil substring sebelah kiri atau kanan string, penulisannya =LEFT atau =RIGHT(text,jumlah karakter)
5. Fungsi REPLACE :
digunakan untuk menggantikan substring dengan substring lain dalam sebuah string (sederetan karakter atau karakter),
penulisannya : =REPLACE(text lama,nomor awal,jumlah karakter,text baru)
6. Fungsi CONCATENATE :
digunakan untuk menggabungkan string menjadi satu kalimat maksimal 30 string,
penulisannya : =CONCATENATE(text1,text2,…)

B. Fungsi Tabel :
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca tabel secara vertikal (VLOOKUP) atau secara horizontal (HLOOKUP),
penulisanya : =HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)

Fungsi yang sering digunakan
1. Fungsi Sum :
Digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada satu range, penulisannya : =SUM(number1,number2,..)
2. Fungsi Average :
Digunakan untuk mencari nilai rata-rata,
penulisannya : =average(number1,number2,…)
3. Fungsi Max :
Digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data, penulisannya : =max(number1,number2,…)
4. Fungsi Min:
Digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data, penulisannya : =max(number1,number2,…)
5. Fungsi Count :
Digunakan untuk menghitung jumlah data dari range yang kita pilih
6. Fungsi Stedev :
Digunakan untuk menentukan standart devisiasi dari suatu range, penulisannya : =stedev(number1,number2,…)
7. Fungsi Var :
Digunakan untuk menentukan nilai varience dari suatu range, penulisannya : =var(number1,number2,…)
sumber: (www.tik.tp.ugm.ac.id)
Selengkapnya...