Saturday 17 March 2012

Ruang Lingkup Kriminologi

Ruang lingkup kriminologi yaitu Kriminologi harus dapat menjelaskan faktor-faktor atau aspek-aspek yang terkait dengan kehadiran kejahatan dan menjawab sebab-sebab seseorang melakukan kejahatan.
1.      Menurut Sutherland (1960) yang termasuk dalam bidang kriminologi adalah  proses-proses dari pembuatan undang-undang, pelanggaran terhadap undang-undang tersebut, dan reaksi-reaksi terhadap pelanggaran undang-undang tersebut. Dengan begitu maka ruang lingkup kriminologi sangat berkaitan erat dengan undang-undang, dalam pembuatan, pelanggaran ataupun reaksinya.

Hubungan interaksi dari ketiga hal diatas merupakan objek studi dari kriminologi, dan merujuk kepada tiga aspek tersebut maka Sutherland (1960) membagi kriminologi dalam tiga bidang ilmu, yaitu :
1. sosiologi hukum yang bertugas mencari penjelasan tentang kondisi-kondisi terjadinya/terbentuknya hukum pidana melalui analisis ilmiah.
2. etiologi kriminal yang betugas mencari penjelasan tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan secara analisis ilmiah.
3. penologi artinya ilmu pengetahuan tentang terjadinya atau berkembangnya hukuman, dan manfaatnya yang berhubungan dengan upaya pengendalian kejahatan (control of crime).

2.      Menurut Van Bemmelen (Romli Atmasasmita, 1975:4) adalah layaknya merupakan The king without countries sebab daerah kekuasaannya tidak pernah ditetapkan.

3.      Menurut Sholmo Shohan, sebagaimana dikutip oleh Romli Atmasasmita (Romli Atmasasmita, 1975:4) Kriminologi mengambil konsep dasar dan metodologi dari ilmu tingkah laku manusia dan lebih luas lagi dari nilai-nilai historis dan sosiologis dari hukum pidana

4.      Wolfgang berpendapat, bahwa krimimologi harus dipandang sebagai pengetahuan yang berdiri sendiri, terpisah oleh karena kriminologi telah mempunyai data-data yang teratur secara baik dan konsep teoritis yang menggunakan metode-metode ilmiah. Dengan kedudukan seperti itu tidak dipungkiri bahwa adanya hubungan yang seimbang dalam menykong pengetahuan akan timbul dengan berbagai lapangan ilmu. Kedudukan sosiologi, psikologi, psikiatri, hukum, sejarah dan ilmu-ilmu yang lain secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memberikan bantuannya kepada kriminologi tidak mengurangi peranan kriminologi sebagai suatu subjek yang berdiri sendiri yang didasarkan atas penelitian ilmiah.

5.      Bonger (1934) memberikan definisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki sebab-sebab kejahatan dan gejala-gejala kejahatan seluas-luasnya. Menurut Bonger, mempelajari kejahatan seluas-luasnya adalah termasuk di dalamnya mempelajari tentang patologi sosial.

Bonger, dalam memberikan batasan kriminologi, membagi kriminologi ke dalam dua aspek:
  1. kriminologi praktis, yaitu kriminologi yang berdasarkan hasil penelitiannya disimpulkan manfaat praktisnya.
  2. kriminologi teoritis, yaitu ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengelamannya seperti ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memeprhatikan gejala-gejala kejahatan dan mencoba menyelidiki sebab dari gejala tersebut (etiologi) dengan metode yang berlaku pada kriminologi.
Dalam kriminologi teoritis, Bonger memperluas pengertian dengan mengatakan baahwa kriminologi merupakan kumpulan dari banyak ilmu pengetahuan (Bonger, 1970:27).
  1. Antropologi kriminologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat dilihat dari segi biologisnya yang merupakan bagian dari ilmu alam.
  2. Sosiologi kriminal, yaitu ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai gejala sosial. Pokok perhatiannya adalah seberapa jauh pengaruh sosial bagi timbulnya kejahatan (etiologi sosial)
  3. Psikologi kriminal, yaitu ilmu pengetahuan tentang kejahatn dipandang dari aspek psikologis. Penelitian tentang aspek kejiwaan dari pelaku kejahatan antara lain ditujukan pada aspek kepribadiannya.
  4. Psi-patologi-kriminal dan neuro-patologi-kriminal, yaitu ilmu pengetahuan tentang kejahatan yang sakit jiwa atau sakit sarafnya, atau lebih dikenal dengan istilahpsikiatri.
  5. Penologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang tumbuh berkembangnya penghukuman, arti penghukuman, dan manfaat penghukuman.
  6. Kriminologi praktis, yaitu berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh birokrasi dalam menanggulangi kejahatan.
  7. Kriminalistik, yaitu ilmu pengetahuan yang dipergunakan untuk menyelidiki terjadinya suatu peristiwa kejahatan
Bonger, dalam analisanya terhadap masalah kejahatan, lebih mempergunakan pendekatan sosiologis, misalnya analisa tentang hubungan antara kejahatan dengan kemiskinan.
6.      Manheimm (1965) melihat kriminologi dari sisi yang berbeda, yaitu kriminologi dapat dikategorikan secara luas ataupun secara sempit. Secara luas yakni mempelajari penologi dan metode-metode yang berkaitan dengan kejahatan dan masalah pencegahan kejahatan dengan tindakan yang bersifat non punit, sedangakan dalam arti sempit kriminologi hanya mempelajari tentang kejahatan. Karena mempelajari kejahatan, maka pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan deskriptif, kausalitas dan normative

Menurut Manheim, kajian terhadap tingkah laku jahat dapa disimpulkan terdiri dari tiga bentuk dasar:
  1. Pendekatan deskriptif… pengamatan dan pengumpulan fakta tentang pelaku kejahatan.
  2. Pendekatan kausal… penafsiran terhadap fakta yang diamati yang dapat dipergunakan untuk mengetahui penyebab kejahatan, baik secara umum maupun yang terjadi pada seorang individu.
  3. Pendekatan normatif… bertujuan untuk mecapai dalil-dalil ilmiah yang valid dan berlaku secara umum maupun persamaan serta kecenderungan-kecenderungan kejahatan.

7. Haskell dan Yablonsky (194) menekan definisi kriminologi pada muatan penelitiannya dengan mengatakan bahawa kriminologi secara khusus adalah merupakan disiplin ilmiah tentang pelaku kejahatan dan tindakan kejahatan yang meliputi:
  1. Sifat dan tingkat kejahatan
  2. sebab musabab kejahatan dan kriminalitas
  3. perkembangan hukum pidana dan sistem peradilan pidana
  4. ciri-ciri kejahatan
  5. pembinaan pelaku kejahatan
  6. pola-pola kriminalitas
  7. dampak kejahatan terhadap perubahan sosial (Haskell, Yablonsky, 1974: 3).(sumber: http://manshurzikri.wordpress.com/2009/12/01/pengantar-kriminologi/)


Selengkapnya...

Pengertian Komunikasi Massal dan Ciri - Cirinya

Menurut Nurudin, M.Si
”Pengantar Komunikasi Massa”

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga.
Komunikiator dalam komunikasi itu tidak hanya satu orang, melainkan beberapa orang. Mereka memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berbeda-beda, namun membentuk satu kesatuan informasi dalam sebuah lembaga. Di dalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu sendiri, membentuk organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya kepada khalayak banyak dalam waktu yang bersamaan.

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen.
Penerima informasi dalam komunikasi massa ini berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, tingkat usia, status sosial, jenis kelamin, agama, suku, ras dan kebudayaan yang berbeda-beda pula. Namun dalam kegiatan ini, komunikan tidak dapat bertemun langsung (bertatap muka) dengan komunikatornya.

3. Pesannya bersifat umum.
Pesan yang disampaikan dari komunikator tidak hanya ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat saja, melainkan kepada masyarakat umum. Semua orang memiliki hak yang sama dalam menerima informasi atau pesan. Bentuk informasi yang disampaikan pun mudah dimengerti dan diterima olah khalayak bnayak, dalam hal ini adalah masyarakat umum.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah.
Komunikasi dalam komunikasi massa berlangsung melalui media massa. Dalam hal ini komunikator selalu aktif dalam menyampaikan pesan, begitu pula komunikannya juga aktif menerima pesan. Tetapi keduanya tidak dapat melakukan kontak langsung bahkan tidak ada dialog seperti halnya komunikasi antarpersonal, sehingga disebut komunikasi massa bersifat satu arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan.
Keserempakan dalam hal ini yang dimaksud adalah waktu yang dipakai dalam proses penyebaran pesan. Komunikator menyampaikan pesan dalam waktu yang hampir bersamaan kepada khalayak banyak yang terpisah jarak antara satu dengan yang lain dan mungkin berjauhan dari keberadaan komunikator.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja media massa merupakan alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Maka dari itu, media massa pastinya membutuhkan peralatan untuk dapat menyampaikan pesan-pesannhya dalam waktu yang bersamaan dan penyebaran tempat yang terpisah dan berbeda-beda.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.
Gatekeeper atau yang biasa kita sebut penjaga gawang dalam komunikasi massa adalah orang yang bertugas untuk mengedit, menambah atau mengurangi, menganalisis, mengintepretasi, menyederhanakan, dan mengemas pesan agar semua informasi dapat dipahami. Gatekeeper adalah yang menentukan pengemasan pesan dalam media massa.

Menurut Dominick:
Terjemahan “The Dynamic Of Mass Communication, Tenth Edition”

1. Komunikasi massa diproduk di oleh organisasi yang formal.
Dalam sebuah komunikasi massa, terdapat beberapa struktur organisasi formal, antara lain direktur, manajer, tim redaksi, tim produksi, dll. Masing-masing bagian dari organisasi tersebut mempunyai jobdesk sendiri-sendiri sesuai dengan keahliannya masing-masing dan mereka memiliki tanggung jawab dengan setiap pekerjaan atau jobdesk nya.
Dalam sebuah birokrasi organisasi, pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan di lakukan dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh masing-masing bidang yang ada di organisasi media massa tersebut.

2. Komunikasi massa memiliki beberapa gatekeeper.
Dalam sebuah organisasi media massa, terdapat beberapa orang gatekeeper atau kepala di tiap-tiap bagian media massa. Mereka memiliki tugas untuk mengontrol setiap bahan yang akan di berikan kepada public.

3. Komunikasi massa membutuhkan modal/biaya untuk produksinya.
Sebuah organisasi media massa, mereka yang mempunyai modal dapat mempertahankan organisasinya untuk tetap eksis. Media ekonomi telah memberikan kontribusi terhadap tren lain yang dibuat sendiri jelaspada akhir abad ke-20: konsolidasi kepemilikan. perusahaan yang memiliki sumber daya keuangan yang kuat adalah paling mungkin untuk bertahan hidup biaya operasionaltinggi dan lebih mampu untuk menyelesaikan di pasar.

4. Komunikasi massa member keuntungan yang sangat kompetitif.
Di amerika serikat organisasi media massa komunikasi yang ada untuk membuat keuntungan.meskipun ada beberapa pengecualian. jika mereka tidak menghasilkan uang, mereka pergi keluar dari bisnis. Konsumen adalah sumber utama dari keuntungan, karena penonton adalah sumber keuntungan, organisasi komunikasi massa bersaing satu sama lain untuk menarik penonton. ini seharusnya tidak mengejutkan untuk siapa saja yang pernah menonton televisi atau melewati stand majalah. jaringan TV besar saling bersaing untuk mencapai peringkat, menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk mempromosikan musim gugur baru.

Menurut William L. Rivers - Jay W. Jensen - Theodore Peterson
”Media Massa dan Masyarakat Modern”

1. Bersifat satu arah.
Komunikator memberikan informasi kepada komunikan, namun komunikan tidak dapat lagsung bertemu dengan komunikator. Meski tidak ada interaksi komunikasi secara langsung layaknya komunikasi antarpribadi, namun efek yang ditimbulkan akan sama dengan komunikan yang seolah-olah bertatap muka langsung dengan komunikator yang dalam hal ini melalui media massa.

2. Selalu ada proses seleksi.
Informasi yang didapat dalam proses komunikasi massa selalu melalui tahap penyeleksian. Tidak semua berita dan informasi dengan begitu saja langsung disampaikan kepada komunikan. Ada pesan-pesan yang sebaiknya disensor atau dihilangkan, untuk mencegah pemahan yang berbeda terhadap komunikannya.

3. Media mampu menjangkau khalayak secara luas.
Berita yang disampaikan komunikator dapat diterima komunikan diberbagai tempat dan daerah yang terpisah. Untuk mencapai jangkauan yang luas itu, komunikator menggunakan fungsi media massa. Menyebarkan informasi secara bersamaan dan serentak dengan wilayahnya masing-masing. Biasanya setiap media memiliki kontributor di masing-masing daerah.

4. Meraih khalayak sebanyak mungkin.
Siapapun berhal mendapatkan informasi, sehingga komunikasi massa melalui media massa akan berusaha menyampaikan pesannya kepada sebanyak mungkin khalayak dengan fungsi kontributor media yang dimiliki. Semakin luas jangkauannya, maka akan semakin banyak capaian khalayak atau komunikan yang menerima pesan.

5. Komunikasi oleh institusi sosial harus peka terhadap kondisi lingkungan.
Tidak semua pesan dapat diterima komunikan begitu saja. Terutama komunikan yang mungkin berada didaerah-daerah konflik. Pesan yang mengandung unsur sara akan lebih sensitif menarik tanggapan dan respon khalayak yang berada didaerah-daerah tersebut. Untuk itu, komunikasi yang dilakukan oleh institusi sosial harus bersifat netral, objektif dan peka terhadap kondisi lingkungan.

Menurut McQuail:
“Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar”

1. Sumber dari komunikasi massa bukan dari perorangan, tetapi organisasi formal, “sender” atau pengirimnya seringkali merupakan komunikator profesional. Sehingga meminimalisir kesalahpahaman informsi yang disampaikan komunikator kepada komunikan.

2. Pesan yang disampaikan beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar.

3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, interpersonal, bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif. Seringkali hanya keduanya saja yang mengerti akan pesan yang disampaikan. Sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada individu dan pesan yang dijualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Jarang sekali pesan yang disampaikan bersifat interaktif.

4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. Karena memang sasaran dari komunikasi massa adalah masyarakat banyak dan bersifat umum. Dimana ia merasakan pengalaman dan memberikan reaksi secara bersama-sama dengan orang lain menurut pola tertentu yang dapat diperkirakan sebelumnya.

5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima. Pesan yang disampaikan menciptakan pengaruh luas dalam waktu singkat, dan menimbulkan respon secara seketika dari banyak orang secara serentak.

6. Pesan merupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai “kegunaan”. Dalam hal ini, pesan bias digunakan sebagai fungsi komersil.

Menurut Mursito
“Memahami Media Institusi”

1. Penyampaian pesan (melalui media massa) ditujukan kepada khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar serta tidak mengenal batas geografis kultural. Khalayak luas dan heterogen artinya “semua orang” yang terterpa oleh media tanpa terkecuali. Anonim artinya, media tidak mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya. Tidak mengenal batas geografis kultural artinya, teknologi komunikasi yang dapat mencapai wilayah tak terbatas.

2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Jadi pesan-pesan yang disampaikan melalui media harus mudah dipahami seluruh khalayaknya, agar pesan diterima seluruh khalayak secara sama.

3. Pola penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah. Artinya, tidak ada umpan balik, kalaupun ada umpan balik dari khalayak, berlangsung secara tertunda. Misalnya, surat pembaca dalam Solopos, tanggal pemuatan surat pembaca dengan tanggal pembuatannya berbeda satu atau dua hari, bahkan mungkin lebih.

4. Kegiatan komunikasi massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisir, dengan perkataan lain kegiatan komunikasi massa dilakukan dengan organisasi dan manajemen modern. Dengan kata lain kegiatan tanpa unsur-unsur diatas media tidak akan berjalan baik, karena mereka tergabung dalam satu kesatuan.

5. Penyampaian pesan disampaikan secara berkala, tidak bersifat temporer. Misalnya, Koran yang terbit harian dan Majalah yang terbit mingguan.
Keenam, isi pesan yang disampaikan mencakup berbagai aspek kehidupan (sosial, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat informatif, edukatif, ataupun hiburan. Jadi, media harus memperhatikan unsur-unsur diatas untuk mempertimbangkan program-program yang akan ditayangkan, agar berjalan sesuai dengan fungsi media

Selengkapnya...

Pentingnya Marketing Mix Dalam Berbisnis

Tak pernah dipungkiri bahwa pemasaran masih memiliki peran penting dalam sebuah bisnis. Dengan adanya pemasaran dapat membantu memberikan informasi mengenai barang atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan sasaran pasar. Karena produk barang atau jasa akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, jika kita dapat menyediakan apa yang konsumen butuhkan.

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen membutuhkan konsep pemasaran yang biasa disebut dengan istilah marketing mix. Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variable penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Empat variable atau kegiatan inti tersebut meliputi produk ( product ), harga ( price ), tempat ( place ), dan promosi ( promotion ), dan biasa disingkat dengan 4P. Namun karena pemasaran bukan ilmu pasti, kini marketing mix telah berkembang sesuai dengan kondisi pasar menjadi 7P dimana 3P selanjutnya yaitu proses ( process ), orang ( people ), dan bukti fisik ( physical evidence ).

Berikut pembahasan singkat mengenai 7P pada marketing mix :

1. Product ( produk )
Product adalah segala sesuatu ( barang atau jasa ) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Bukan hanya kualitas produk yang dibutuhkan konsumen, namun sistem pelayanan yang diberikan dan desain produk yang menarik juga memberikan nilai lebih pada konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.

2. Price ( harga )
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa juga tiba – tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar.

3. Place ( tempat )
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. Sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah – daerah untuk memudahkan konsumennya.

4. Promotion ( promosi )
Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai produka atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain advertising, public relation, sales promotion, personal selling, serta direct marketing.

5. Process ( proses )
Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap suatu produk.

6. People ( orang )
People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang yang memproduksi dan memasarkan suatu produk juga memiliki penilaian dimata konsumen.

7. Physical evidence ( bukti fisik )
Physical evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Dari pembahasan pentingnya marketing mix dalam berbisnis, dapat disimpulkan bahwa ke tujuh variabel yang ada pada marketing mix saling berhubungan, sehingga harus ada koordinasi yang baik dengan berbagai divisi yang ada pada suatu perusahaan untuk menghasilkan konsep pemasaran yang tepat. Salam sukses.
(sumber:http://bisnisukm.com/pentingnya-marketing-mix-dalam-berbisnis.html)

Selengkapnya...

Friday 16 March 2012

The Nature of Management Controls Systems

Element of management control systems include strategic planning, budgeting, resource allocation, and transfer pricing. Management control systems must fit the firm’s strategy, and also some give perspective that strategies emerge through experimentation, which are influenced by the firm’s management systems.
Ø      Basic concept
Control
Element of control systems:
1.      A detector, report what is happening throughout the organization.
2.      An assessor, compare this information with the desire state.
3.      An effectors, take corrective action once a significant difference between the actual state and the desired state has been perceived.
4.      A communication network, tells manager what is happening and how that compares to the desires state.
Management
The management control process is the process by which managers at all levels ensure that the people they supervise implement their intended strategies.
Systems
A system is a prescribed and usually repetitious way of carrying out an activity or a set of activities. Systems are characterized by a more or less rhythmic, coordinated, and recurring series of steps intended to accomplish a specified purpose.
Ø      Boundaries of management control
Strategy formulation is the least systematic of the three, task control is most systematic, and management control lies in between. Strategy formulation focuses on the long run, task control focuses on short-run activities, and management control is in between. Strategy formulation uses rough approximations of the future, task control uses current accurate data, and management control is in between. Each activity involves both planning and control, but the emphasis varies with the type of activity. The planning process is much more important in strategy formulation, the control process is much more important in task control, and planning and control are of approximately equal importance in management control.
Management Control
Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.
Management control activities:
1.      Planning
2.      Coordinating
3.      Communicating
4.      Evaluating
5.      Deciding
6.      Influencing
Goal Congruence
Although systematic, the management control process is by no means mechanical; rather, it involves interactions among individuals, which cannot be described in mechanical way. Managers have personal as well as organization goals. The central control problem is to include them to act in pursuit of their personal goals in way that will help attain the organization’s goals as well.
Tool for implementing strategy
Management control focuses primarily on strategy execution. Management controls are only one of the tools managers use in implementing desired strategies.
Financial and non financial emphasis
The financial dimension focuses on the monetary “bottom line” - net income, return on equity, and so forth. But virtually all organizational subunits have nonfinancial objectives – product quality, market share, customer satisfaction, on-time delivery, and employee morale.
Strategy Formulation
Strategy formulation is the process of deciding on the goals of the organization and the strategies for attaining these goals. Goals are timeless; they exist until they are changed, and they are changed only rarely.
Distinctions between strategy formulation and management control
Strategy formulation is the process of deciding on new strategies; management control is the process of implementing those strategies. From the standpoint of system design, the most important distinction between strategy formulation and management control is that strategy formulation is essentially unsystematic.
Task Control
Task control is process of ensuring that specified tasks are carried out effectively and efficiently. Task control is transaction-oriented – that is, it involves the performance of individual tasks according to rules established in the management control process.
Selengkapnya...

Monday 27 February 2012

Ekonomi Kependudukan

Sejarah Perkembangan Kependudukan dan Transisi Demografi
I. Sejarah Perkembangan Kependudukan
Sekitar dua juta tahun yang lalu, jumlah total penduduk dunia masih terbatas. Sehingga manusia mulai membudidayakan bahan pangan melalui pertanian menetap sekitar 12.000 tahun yang lalu, jumlah penduduk dunia diperkirakan tidak lebih dari 5 juta jiwa.
Pada permulaan jaman Masehi, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu, penduduk dunia telah bertambah menjadi 250 juta. Sejak tahun pertama sesudah Masehi hingga dimulainya Revolusi Industri pada tahun 1750, jumlah penduduk dunia meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Angka ini masih kurang dari jumlah manusia yang sekarang memadati India. Selama 200 tahun berikutnya ( antara tahun 1750-1950), penduduk dunia bertambah sebanyak 1,7 miliar jiwa. Namun, hanya dalam kurun waktu empat dasawarsa terakhir ini yaitu antara tahun 1950 hingga tahun 1990, jumlah penduduk dunia meningkat lebih dari dua kali lipat sehingga mencapai 5,3 miliar manusia. Jika laju kecepatan pertumbuhan ini tidak berubah, maka jumlah penduduk dunia pada abad kedua puluh satu akan mencapai 6,1 miliar jiwa.
Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapai 8 milyar. Para ahli dan orang awam sama-sama tercengang melihat fakta perkembangan yang demikian cepat itu. Sehingga mereka sering mereka-reka atau membuat semacam spekulasi, salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk setiap orang didunia (Nuveen, 1966).
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini disebabkan oleh transisi cepat yang melanda kecenderungan kependudukan dunia. Yaitu dari yang semula dicirikan oleh angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi, ke kecenderungan baru yang ditandai oleh tingkat kematian yang rendah dan tingkat kelahiran yang tidak cukup rendah. Angka kelahiran di hamper semua Negara naju memang sudah terbialng rendah, akan tetapi angka kelahiran di kabanyakan Negara-negara berkembang masih terhitung tinggi, apalagi bagi sejumlah Negara yang belum lama melaksanakan upaya-upaya pengendalian kelahiran atau program keluarga berencana. 
        I.            Transisi Demografi Kependudukan
·        Definisi Demografi                
Kata transisi mempunyai arti perubahan atau perpindahaan, sedang demografi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti penduduk dan “grafien” yang berarti tulisan, atau dapat diartikan sebagai tulisan tentang kependudukan.
Banyak definisi tentang demografi, diantaranya :
- Demografi adalah suatu studi tentang jumlah, persebaran dan komposisi penduduk, serta perubahan ketiga faktor tersebut. Komponen-komponen perubahan semacam itu dapat dikenal sebagai natalitas, mortatilitas, migrasi dan mobilitas sosial. (Hauser dan Duncan, 1959:2)
- Demografi adalah study ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, struktur dan perkembangannya (United nation,1958:3)
- Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan
- Demografi adalah suatu studi tentang studi statistik dan matematika tentang jumlah, komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu yang disebabkan oleh lima proses, yaitu : fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Meskipun analisis arah perkembangan masing-masing proses dan hasil akhir dari kelima proses ini masih bersifat descriptif dan komparatif, tetapi tujuan jangka panjangnya adalah mengembangkan suatu kerangka teori yang akan menerangkan apa yang digambarkan dan diperbandingkan. (Bouge, 1969: 1-2)
- Demografi melibatkan pengkajian yang mendalam tentang ukuran, penyebaran penduduk beserta komposisi penduduk, dan bagaimana ketiga komponen ini berubah mengikuti waktu.
- Demografi adalah Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik ttg besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui lima komponen yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
- Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian. Demografi lazim digunakan untuk menyebut study tentang sifat dan interaksi ketiga tingkat tersebut, serta pengaruh perubahan ketiganya terhadap komposisi dan pertumbuhan penduduk. (Howthorn,1970:3)
·        Teori Transisi demografi
1.      Teori Malthus.
            Thomas Malthus merupakan orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya dari pertumbuhan. Ia merupakan ahli politik ekonomi Inggris. Pendapat Malthus dikenal dengan “naturalaw” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atauu menentukan pertumbuhann penduduk. Menurunya, penduduk akan terus bertambah lebihh cepat dibanding dengan pertambahan bahan makan. Kecuali terhambat oleh penyakit atau malapetaka
2.      Warren Thompson
            Teori ini muncul sebagai dampak dari fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 hingga perang dunia pertama, yang merupakan akibat dari revolusi industri, beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti.
            Teori hasil dari observasi Thompson dan kawan-kawan pada 1929 ini diberi nama “hipotesis transisi demografi”, dan sekarang teori yang telah diperbaiki ini dikenal dengan nama “theory of the demographic transition” atau teori transisi demografi. Teorii ini menggambarkan empat prooporsi yang saing berhubungan yang diinnyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk..
            Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)
3.      Teori Transisi Demografi Blacker (1948)
Blacker membagi transisi demografi dalam 5 tahap :
1)      Stationer tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan pertambahan alami yang nol. Contohnya : Eropa pada abad ke 14
2)      Awal perkembangan
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian menurun dan pertambahan alami lambat. Contohnya : India sebelum tahun PD II
3)      Akhir perkembangan
Tingkat kelahiran menurun, tingkat kematian lebih cepat dari pada tingkat kelahiran dan pertambahan alami cepat. Contohnya :India setelah PD II
4)      Stationer rendah
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang rendah, dan pertambahan alami nol/ sangat rendah. Contohnya : Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
5)      Menurun
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran, pertambahan alami negatif. Contohnya ; Perancis sebelum PD II.

4.      Transisi Demografi menurut Bogue (1965)
Tahap transisi sebagai berikut :
a.       Pratransisi (Pre- Transitional)
Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi.
b.      Tahap Transisi (Transitional)
Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas tinggi dan tingkat mortalitas rendah.
c.       Tahap Pasca Transisi (Past Transitional)
Dinyatakan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas sudah rendah.
Teori transisi demografi menggambarkan berubahnya tingkat pertumbuhan penduduk dari tingkat yang tinggi menuju tingkat yang rendah yang dapat dilihat melalui tiga tahapan.
ü      Pada tahap pertama, mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggii karena berada pada tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, sehingga berlangsung lama. Tingginya tingkat kematian saat itu dikarenakan belum ditemukanya obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit. Ppada saat ini tingkat kelahiran yang tinggi juga disebabbkann oleh perseppsi masyarakat yang menganut paham banyak anak banyak rejeki, selain itu juga belum ditemukanya alat kontrasepsi.
ü      Pada tahap kedua, masuk pada tahap dimana tingkat kematian sudah mulai turun, hal ini disebabkan oleh ditemukanya “penicilin”. Namun tingkat kelahiran masih tetap tingi sebagai akibat dari penemuan penicilin yang secara tidak langsung membendung tingkat kematian yang tinggi/ menurunkann tingkat kematian
ü      Pada tahap ketiga, tingkat kelahiran sudah dapat dikendalikan, karena pada saat ini telah ada sistem pengobatan yang baik, serta telah ditemukanya slat kontrasepsi. Pada tahap ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya program Keluarga Berencana. Selain itu pada tahap ini juga telah ada campur tangan dari pemerintah dan meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Tingkat kematian dan tingkat kelahiran sudah mulai dapat seimbang.
Selengkapnya...

Friday 24 February 2012

Home Schooling

Home schooling becomes an attractive choice to parents this time. Schools have become increasingly unstable over the past couple of decades. Children play truant, violence is prevalent, children are bullied and the quality of education has decreased. That's why parents choose home schooling. However, there are pros and cons of home schooling.
Children who are home schooled can avoid many problems. For examples, children can study without fearing other students or teachers. It means that they are under their parents' supervision. Home schooling allows children to study at their own ability and speed. If a child is weak at math, a home schooling teacher can more focus on that lesson or skill. Another advantages is that home schooling keeps children on learning. There are many students in school do not appreciate their teacher. By home schooling, students can value learning.
However, home schooling also have disadvantages. First, home schooled children are usually less socialized. Traditional schools are places where students learn to interact with others and build social skills. On the other hand, home schooled children just interact with their teacher. They do not know working together or solving problem in a group. Second, sometimes home schooling has different educational plan. Therefore parents must choose the qualified person as the teacher, so that the children get the proper curriculum.
There are many advantages and disadvantages of home schooling. Therefore parents must make sure the children ability and teachers' quality before they decide to make their children home schooled.
 (sumber:http://www.sekolahoke.com/2012/01/discussion-text-home-schooling.html)
Selengkapnya...

Sunday 19 February 2012

Program Konversi Suhu Dengan Java

Berikut adalah program konversi suhu dengan java yang dulu pernah saya buat di waktu duduk di bangku perkuliahan semoga bisa membantu sedikit informasi yang di butuhkan oleh pembaca langsung saja di bawah ini:

import javax.swing.*;
public class konversi temperatur
{
    public static void main(String[]agrs)
    {
    double tempC,tempR,temF;
    String bilangan = JOptionPane.showInputDialog("Input Celcius:");
    System.out.println("Input angka:"+bilangan);
    tempC=Double.parseDouble(bilangan);

    tempR=tempC*4/5;
    tempF=tempC*9/5+32.0;
        System.out.println("Temperatur Celcius="+tempC);
        System.out.println("Temperatur Reamur="+tempR);
        System.out.println("Temperatur Farenheit="+tempF);
        system.exit(0);
        }
    }
Selengkapnya...

Wednesday 25 January 2012

Script mIRC Buat Operator dan User IRC

Bagi yang sering chating di mIRC apalagi bagi anda yang menjadi Operator chanel di Irc pastilah anda perlu memodifikasi mIRC anda dengan script - script yang dapat membantu memudahkan anda sebagi operator chan yang melayani berbagai user chat irc.Kali ini saya mau berbagi sedikit script mIRC yang dulu pernah di pake waktu sering - seringnya maenan mIRC dan ada sedikit tambahan dari editan teman yang mungkin bisa anda gunakan untuk memodifikasi mIRC anda. Banyak diantaranya seperti antiban, anti banned, anti spam, antideop, antispam, anti slap atau balas slaps, seen, unban lock, autojoin, proteksi query, war, dan lain lain. 

Langsung saja berikut Script mIRC buat Operator dan User Irc:
Caranya copy paste script di bawah ini ke mIRC anda kedalam script editor:

Langsung saja berikut Script mIRC buat Operator dan User Irc:
caranya copy paste script di bawah ini ke mIRC anda

1. ANTIBANNED Script:

#antiban on
on *:BAN:#:{
  if (($banmask iswm $address($me,5)) && ($nick != $me)) {
    if ($me isop $chan) {
      kick $chan $nick 2[ 8,1- 14,1Don`t Ban 9 $me 8,1- 2 ] 4¿ artinYa Hati² dijalan ¿ | /notice $nick 4Don`t Ban 9 $me  4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
      raw -q mode $chan -b+b $banmask $Nick
    }
    else {
      raw -q cs unban $chan $me
      chanserv kickban $chan $nick 2[ 8,1- 14,1Don`t Ban 9 $me 8,1- 2 ] 4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
      notice $nick 4Don`t Ban 9 $me  4¿ artinYa Hati² dijalan ¿
    }
  }
}

2. ANTI CAPSLOCK

#caps on
alias allowedcaps { return 70 }
on @*:TEXT:*:#:{
  if ($len($1-) < 10) { return }
  var %caps.letters = $calc($len($1-) + 1 - $len($removecs(A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z)))
  var %caps = $calc($len($1-) - $len($removecs($1-,($1-),A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z)))
  var %caps.percent = $round($calc(%caps / %caps.letters * 100),0)
  if ((%caps.percent > $allowedcaps) && ($nick !isop #)) {
    /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Jangan Pake CAPSLOCK 9 $nick 8,1- 2 ]
  }
}
#caps end

#ascii off
alias allowedcaps { return 70 }
on @*:TEXT:*:#:{
  if ($len($1-) < 10) { return }
  var %caps.letters = $calc($len($1-) + 1 - $len($removecs(Ç,ä,ê,î,É,ö,ó,Œ,Ð,ø,ë,ì,æ,ò,ƒ,ú,ú,š,þ,Ø,é,è,Ä,Æ,û,á,ß,œ,£,ý,â,ç,ç,ï,Å,ù,Ñ,í,¥,Š,×,Ý,Ž)))
  var %caps = $calc($len($1-) - $len($removecs($1-,($1-),Ç,ä,ê,î,É,ö,ó,Œ,Ð,ø,ë,ì,æ,ò,ƒ,ú,ú,š,þ,Ø,é,è,Ä,Æ,û,á,ß,œ,£,ý,â,ç,ç,ï,Å,ù,Ñ,í,¥,Š,×,Ý,Ž)))
  var %caps.percent = $round($calc(%caps / %caps.letters * 75),0)
  if ((%caps.percent > $allowedcaps) && ($nick !isop #)) {
    /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Drop Ascii Font 9 $nick 8,1- 2 ]
  }
}
#ascii end


#antiinvite on
on 1:notice:* come to #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:* join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:* /join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:come to #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on 1:notice:join #*:#:ban # $nick $$1 3 | /kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
on ^*:open:?: {
  if (*#* iswm $1- ) {
    var %c $comchan($nick,0)
    while (%c) {
      msg $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
      if ($me isop $comchan($nick,%c)) { ban $comchan($nick,%c) $nick 5 | kick $comchan($nick,%c) $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !  }
      ignore -u120 $nick
      dec %c
    }
    haltdef
  }
}
on 1:invite:#:{
  if $level($maddress($address($nick,5))) == 10 { goto end }
  set %comchan 1
  :check
  if %comchan > $comchan($nick,0) { goto end }
  if $me isop $comchan($nick,%comchan) { goto invkick }
  ; if $me isop $comchan($nick,%comchan) && $nick !isop $comchan($nick,%comchan) { goto invkick }
  inc %comchan 1
  goto check
  :invkick
  /ban $comchan($nick,%comchan) $nick 5
  kick $comchan($nick,%comchan) $nick 2[ 8,1- 14,1Don't Invite 8,1- 2 ] !
  inc %comchan 1
  goto check
  :end
  unset %comchan
}
#antiinvite end

dialog kh {
  title "kick + kick"
  size -1 -1 117 72
  option dbu
  tab "info", 1, 4 3 108 51
  text "mengkick", 5, 12 23 31 8, tab 1
  edit %kick.count, 6, 44 21 16 10, tab 1 center
  text "kali", 7, 62 23 15 8, tab 1
  button "reset", 8, 9 37 20 10, tab 1
  text "counter", 9, 32 39 21 8, tab 1
  tab "option", 2
  check "tampilkan jumlah kick", 10, 12 23 93 10, tab 2
  button "msg", 11, 9 37 20 10, tab 2
  text "msg ke channel ?", 12, 31 38 79 8, tab 2
  button "ok", 4, 93 59 20 10, ok

}

On *:Dialog:kh:sclick:8:{ if ($did == 8) { set %kick.count 0 } | if ($did == 8) did -ra kh 6 %kick.count }
On *:Dialog:kh:sclick:10:{ if ($did(10).state == 1) { set %show.kc On } | else { set %show.kc Off } }
On *:Dialog:kh:sclick:11:{ if ($active = Status Window) { halt } | else msg $active 4 $me udah ngekick 4 %kick.count kali! }
On *:Dialog:kh:init:*:{ if (%show.kc == On) { did -c kh 10 } }

alias kick {
  if (!%kick.count == $null) {
    set %kick.count 0
  }
  inc %kick.count
  if (%show.kc == On) { raw -q kick  $1 $2 : $+ $3-  [No: $+ %kick.count $+ ] }
  else { raw -q kick $1 $2 : $+ $3- }
}

3. ANTI SLAPS atau BALAS SLAPS

#ACTION on
on 1:ACTION:$(* $+ $me $+ *):*: {if ($me isin $1-) { describe $target juga $replace($1-,$me,$nick)
}

4. ANTI DEOP

on @*:join:#sundux:{
  if (User* iswm $nick) {
    mode # +b User*!*@*
    kick # $nick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $nick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi
  }
}
on 1:NICK:{
  if (User* iswm $newnick) { 
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }   
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }
    if ($newnick ison #sundux) { mode #sundux +b $newnick | kick #sundux $newnick 2[ 8,1- 14,1Gåñtî ñî©Kñ¥å ÐøñG 8,1- 2 ] | /notice $newnick 2Cara Ganti nick ketik--> /nick nickkamu contoh --> /nick BuDi }
  }
}
#kick on
on *:kick:#:{ if $knick iswm $me && $nick isop $chan {
    cs kick # $nick 2[ 8,1- 14,1JåñGåñ Kî©K 9 $me 8,1- 2 ] !
  }
}

on *:DEOP:#:{
  if (($opnick == $me) && ($nick != $me)) {
ChanServ op $chan $me | /chanserv kick $chan $nick 2[ 8,1- 15,1JåñGåñ DeOp 9 $me 8,1- 2 ] ! } }
}
#deop end

 
Untuk Script mIRC yang lainnya mudahnya dan lengkapnya and bisa download Script mIRC for Operator Kumpulan saya di bawah ini








Selengkapnya...

Tuesday 24 January 2012

Pembuatan Modul Output LED dengan Mikroprosesor 6HC11

Merancang dan membuat modul Output dengan LED sebagai peraga. Mengkoneksikan dan mengimplementasikan modul Output LED dengan mikrokontroller board MC68HC11 EZ-MICRO. Piranti keluaran dengan LED sebagai peraga terdiri dari 8 bit LED yang akan digunakan untuk menampilkan informasi/data dalam bentuk biner 8 bit yang diwakili oleh nyala LED.
Pada board mikrokontroller 68HC11 terdapat 4 pin output yang dapat digunakan untuk menguji modul percobaan LED Interfacing, 4 pin tersebut adalah DOUT 0 – DOUT 3 sedangkan 4 pin yang lain telah telah terpasang Led D1 – D4. Sementara itu modul switch input pada modul percobaan 1 digunakan sebagai inputan untuk mengontrol nyala led (piranti eksternal) pada modul LED Interfacing. Pengontrolan nyala LED ini diperlukan pemrograman dengan bahasa assembly yaitu pemrograman I/O. Address switch input untuk menyimpan data perubahan posisi switch berada pada alamat memori 4000 hexa, dan address untuk menulis data pada LED (Output LED) berada pada alamat memori 4400

Program Untuk Menyalakan LED melalui switch input pada PEMBUATAN MODUL OUTPUT LED DENGAN MIKROPROSESOR 68HC11 adalah sebagai berkut :

ORG $2000
MAIN LDAA #$FF *padamkan semua LED
STAA $4400
LOOP LDAA $4000 *baca switch dari add. 4000
JSR DLY * (Din 0 – Din 3)

STAA $4400 *tulis data pada led
JSR DLY * (Dout 0 – Dout 3)
JMP LOOP
DLY EQU * delay
PSHX
LDX #$FFFF
DLY1 DEX
BNE DLY1
PULX
RTS

Selamat Mencoba..!!
Selengkapnya...

30 Cara Agar Membuat Wanita Tersenyum dan Makin Jatuh Cinta

Setiap orang punya cara sendiri dalam menyampaikan ungkapan hati atau perasaan dan karakter yang berbeda terhadap pasangan masing - masing. Berikut sedikit tips cara membuat wanita tersenyum dan jatuh cinta yang mungkin bisa anda coba barangkali ada yang berhasil hehehe...
30 cara membuat wanita tersenyum dan makin jatuh cinta:
   1. Katakan padanya dia cantik.
   2. Pegang tangannya pada setiap saat ... bahkan jika perlu kedua tangannya.
   3. Memeluknya dari belakang.
   4. Tinggalkan pesan suara untuk bangun.
   5. Berusaha ngobrol tentang komedi yang bisa membuatnya tersenyum terlebih tentang apa yang dia suka.
   6. Jangan bergaul dengan mantan anda saat dia tidak dengan anda,karena itu akan menyakitinya seandainya dia tau.
   7. Jika anda berbicara dengan gadis lain, ketika anda selesai berbicara, berjalan dan memeluknya dan kalo perlu menciumnya .... Biarkan dia tahu bahwa dia milikmu dan mereka tidak.
   8. Menulis catatan atau sms atau meneleponnya hanya untuk mengatakan dan mengetahui bagaimana keadaan dan kondisinya sekarang.
   9. Memperkenalkan kepada teman anda ... sebagai pacar anda.
  10. Bermain dengan rambutnya.
  11. Menjemputnya (dia menyukainya).
  12. Marah jika pria lain menyentuh dan dia tidak menyukainya.
  13. Membuatnya tertawa dengan hiburan kesukaannya.
  14. Biarkan dia tertidur di lengan anda.
  15. Jika dia marah padamu,ciumlah dia dan tenangkanlah amarahnya.
  16. Jika anda peduli tentang dia, maka katakanlah.
  17. Setiap pria harus memberikan gadis mereka 3 hal: boneka binatang (dia akan memelukku setiap kali dia pergi untuk tidur), perhiasan (yang akan jadi harta selamanya), dan salah satu nya t-shirt (dia akan memakainya paling mungkin untuk tidur) atau kaus disemprot dengan parfum kesukaannya!! dan bunga atau sesuatu yang disukai.
  18. Perlakukan dia sama sekitar teman-teman anda seperti yang anda lakukan ketika anda sendirian.
  19. Lihatlah! tatap dia tepat dimatanya dan tersenyum.
  20. Temuilah dia dan ajak ngobrol di setiap minggu atau di setiap akhir pekan.
  21. Ciumlah di keningnya.
  22. Jika Anda mendengarkan musik, biarkan dia mendengarkan juga terlebih terhadap lagu kesukaannya.
  23. Ingat hari ulang tahunnya dan cobalah memberikan hadian buatnya walaupun itu sederhana dan murah, tapi intinya hadiah itu datang dari anda dan itu akan sangat berarti untuk dia.
  24. Ketika dia memberikan hadiah pada hari ulang tahun anda, natal, atau hanya setiap kali, bawa dan katakan padanya bahwa anda mencintainya, bahkan sekalipun anda kurang menyukai apa yang dia berikan hal itu akan membuatnya bahagia.
  25. Selalu menelepon dan tunjukkan bahwa anda memang perduli terhadapnya setiap saat.
  26. Berikan apa yang dia inginkan selama itu masih bisa untuk di berikan.
  27. Kenali hal-hal kecil yang biasanya membuatnya merasa paling berarti.
  28. Jangan memeluk teman-temannya atau teman anda yang gadis-gadis karena dia akan merasa ditinggalkan.
  29. Jika anda peduli dengan nya. Tunjukkan!
  30. Kabari dia dengan hal - hal kejutan yang menyenangkan.
Selengkapnya...

Thursday 12 January 2012

Jalur Dan Proses Aktivasi Complement

Sistem komplemen merupakan system yang terdiri dari sekumpulan protein yang berbeda antara satu dengan lainnya yang terdapat dalam sirkulasi darah yang mempunyai peranan penting dalam pertahanan terhadap mikroba. Banyak protein komplemen merupakan enzim proteolitik. Pada keadaan normal komplemen yang beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, dan setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. 

Aktivasi sistem komplemen dapat menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi biologi aktif yang diakhiri dengan lisisnya membran sel antigen. Sebagian besar komplemen disintesis di dalam hepar oleh sel hepatosit, dan juga oleh sel fagosit mononuklear yang berada dalam sirkulasi darah. Komplemen C l juga dapat di sintesis oleh sel epitel lain diluar hepar. Komplemen yang dihasilkan oleh sel fagosit mononuklear terutama akan disintesis ditempat dan waktu terjadinya aktivasi. Pada protein komplemen diberi nama dengan huruf C: Clq, Clr, CIs, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8 dan C9. Pemberian nama ini berdasarkan pada urutan penemuan unit tersebut, bukan berdasarkan cara kerjanya.

Pada komponen C3 memiliki fungsi yang amat penting pada aktivasi komplemen, baik  yang melalui jalur klasik maupun jalur alternatif. Untuk konsentrasi C3 jauh lebih besar dibandingkan dengan fraksi lainnya, oleh sebab itu C3 mempunyai  kedudukan yang penting dalam pengukuran kadar komplemen di dalam serum. Penurunan kadar C3 di dalam serum dapat dianggap menggambarkan keadaan konsentrasi komplemen yang menurun. Penurunan kadar C3 digunakan sebagai gambaran bahwa terdapat aktivasi pada sistem komplemen.

Aktivasi komplemen terdiri dari 3 jalur yaitu jalur alternatif, jalur klasik, dan jalur lektin. Namun ada juga sumber yang menyebutkan aktivasi komplement hanya terdiri dari dua jalur yaitu jalur klasik dan jalur alternatif.
Jalur klasik dipicu setelah antibodi berikatan dengan mikroba atau antigen lain. Jalur ini merupakan komponen humoral pada imunitas spesifik. Jalur klasik juga dapat dicetuskan dengan berikatannya C1 dan kompleks antigen-antibodi. Jalur klasik melalui 3 tahap yaitu
1.Regulasi jalur klasik Regulasi jalur klasik terutama terjadi melalui 2 fase, yaitu melalui aktivitas C1 inhibitor dan penghambatan C3 konvertase.

2.Aktivitas C1 inhibitor  Aktivitas proteolitik C1 dihambat oleh C1 inhibitor (C1 INH). Sebagian besar C1 dalam peredaran darah terikat pada C1 INH. Ikatan antara C1 dengan kompleks antigen-antibodi akan melepaskan C1 dari hambatan C1 INH.

3.Penghambatan C3 konvertase Pembentukan C3 konvertase dihambat oleh beberapa regulator.
C4 binding protein (C4bp) dan reseptor komplemen tipe 1 (CR1) dapat berikatan dengan C4b sehingga mencegah terbentuknya C4b2b (C3 konvertase). Disamping itu kedua reseptor ini bersama dengan membrane cofaktor protein (MCP) juga dapat meningkatkan potensi faktor I dalam merusak C4b.
Decay accelerating faktor (DAF) dapat berikatan dengan C4b sehingga mencegah terbentuknya C4b2b.

Sedangkan aktivasi jalur alternatif dipicu ketika protein komplemen diaktivasi di permukaan mikroba dan tidak dapat dikontrol karena mikroba tidak mempunyai protein pengatur komplemen (protein ini terdapat pada sel tuan rumah). Selain itu jalur ini dimulai dengan adanya ikatan antara C3b dengan berbagai zat aktivator seperti dinding sel bakteri. Kedua jalur bertemu dan memacu terbentuknya jalur serangan membran yang akan mengkibatkan lisisinya dinding sel antigen. Pada jalur alternatif terjadi tanpa melalui tiga reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik (C1 ,C4 dan C2) dan juga tidak memerlukan antibodi IgG dan IgM.
Dalam  keadaan normal ikatan tioester pada C3 diaktifkan secara terus menerus dalam jumlah yang sedikit baik melalui reaksi dengan H2O2 ataupun dengan sisa enzim proteolitik yang terdapat sedikit di dalam plasma. Komplemen C3 dipecah menjadi frclgmen C3a dan C3b. Fragmen C3b bersama dengan ion Mg++ dan faktor B membentuk C3bB. Fragmen C3bB diaktifkan oleh faktor D menjadi C3bBb yang aktif (C3 konvertase). Pada keadaan normal reaksi ini berjalan terus dalam jumlah kecil sehingga tidak terjadi aktivasi komplemen selanjutnya. Lagi pula C3b dapat diinaktivasi oleh faktor H dan faktor I menjadi iC3b, dan selanjutnya dengan pengaruh tripsin zat yang sudah tidak aktif ini dapat dilarutkan  dalam plasma.
Namun jika suatu saat ada bahan atau zat yang dapat mengikat dan melindungi C3b dan menstabilkan C3bBb sehingga jumlahnya menjadi banyak, maka C3b yang terbentuk dari pemecahan C3 menjadi banyak pula, dan terjadilah aktivasi komplemen selanjutnya. Bahan atau zat tersebut dapat berupa mikroorganisme, polisakarida (endotoksin, zimosan), dan bisa ular. Aktivasi komplemen melalui cara ini dinamakan aktivasi jalur alternatif. Antibodi yang tidak dapat mengaktivasi jalur klasik misalnya IgG4, IgA2 dan IgE juga dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif.

Akhir dari aktivasi jalur alternatif adalah adanya aktivasi yang terjadi setelah lingkaran aktivasi C3. C3b yang dihasilkan dalam jumlah besar akan berikatan pada permukaan membran sel. Komplemen C5 akan berikatan dengan C3b yang berada pada permukaan membran sel dan selanjutnya oleh fragmen C3bBb yang aktif akan dipecah menjadi C5a dan C5b. Reaksi selanjutnya seperti yang terjadi pada jalur altematif (kompleks serangan membran).

Untuk jalur lektin teraktivasi ketika suatu protein plasma yaitu lektin pengikat manosa (mannose-binding lectin) berikatan dengan manosa di permukaan mikroba. Lektin tersebut akan mengaktivasi protein pada jalur klasik, tetapi karena aktivasinya tidak membutuhkan antibodi maka jalur lektin dianggap sebagai bagian dari imunitas non spesifik. Bagian terpenting dari komplemen adalah C3 yang akan dipecah oleh enzim proteolitik pada awal reaksi complement cascade menjadi C3a dan C3b. Fragmen C3b akan berikatan dengan mikroba dan mengaktivasi reaksi selanjutnya.   

Ketiga jalur aktivasi komplemen di atas berbeda pada cara dimulainya, tetapi tahap selanjutnya dan hasil akhirnya adalah sama.

Sistem komplemen mempunyai 3 fungsi sebagai mekanisme pertahanan yaitu :
Pertama, C3b menyelubungi mikroba sehingga mempermudah mikroba berikatan dengan fagosit (melalui reseptor C3b pada fagosit).
Kedua, hasil pemecahan komplemen bersifat kemoatraktan untuk neutrofil dan monosit, serta menyebabkan inflamasi di tempat aktivasi komplemen.
Ketiga, tahap akhir dari aktivasi komplemen berupa pembentukan membrane attack complex (MAC) yaitu kompleks protein polimerik yang dapat menembus membran sel mikroba, lalu membentuk lubang-lubang sehingga air dan ion akan masuk dan mengakibatkan kematian mikroba.

Berbeda dengan jalur klasik dan jalur MB-lektin, jalur alternatif tidak tergantung pada protein yang berikatan dengan patogen (patogen-binding protein) untuk menginisiasi pengaktifan 82 reaksi komplemen.

Ada tiga jalur aktivasi komplemen. Pertama adalah jalur klasik, yang dipicu oleh antibodi atau oleh ikatan langsung komplemen componen C1q pada permukaan patogen. Kedua jalur MB-lektin yang dipicu oleh lektin yang mengikat mannan. Ketiga jalur alternatif, yang dipicu secara langsung pada permukaan patogen. Semua jalur di atas menghasilkan aktivitas enzim, yang pada gilirannya memunculkan molekul efektor komplemen. Konsekuensi dari ketiga aktivitas jalur komplemen itu adalah terjadinya opsonisasi patogen, perekrutan sel inflamator, dan pembunuhan patogen secara langsung. Komplemen Memberi Tanda Patogen Agar Dihancurkan Sel Fagosit
Selengkapnya...

Istilah-Istilah dan Fungsi Formula Excel

Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputiperhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.Perangkat lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif mulai yang paling sedernaha sampai yang lebih kompleks. Permasalahan sederhana tersebut misalnya membuat rencana kebutuhan barang meliputi namabarang, jumlah barang dan perkiraan harga barang. Contoh permasalahan yang lebih kompleks adalah pembuatan laporan keuangan (general ledger) yang memerlukan banyak perhitungan, manajemen data dengan menampilkan grafik atau pivot tabel atau penggunaan fungsi-fungsi matematis ataupun logika pada sebuah laporan. untuk lebih jelasnya fungsi-fungsi tersebut di sampaikan pada paparan di bawah ini

Istilah-istilah dalam Excel
1. Cell : merupakan bagian terkecil dari worksheet yng dapat diisi dengan jumlah karakter (max. 255 karakter) isi cell dapat berupa value, formula atau text. Contoh : cell A3, cell D5
2. Worksheet : merupakan kumpulan dari 256 kolom dan 65536 baris.
3. Workbook (buku kerja) : merupakan kumpulan dari 256 worksheet (berlabel sheet1 sampai sheet 256)
4. Range : merupakan sekelompok cell yang akan mendapataksi sama sesuai perintah yang anda jalankan. Pemberian alamat/ address dilakukan mulai dari cell sudut kiri atas sampai cell sudut kanan bawah. Contoh : A4:D6 → range mulai dari cell A4 sampai cell D6
5. Alamat Relatif : merupakan alamat yang jika dituliskan kedalam bentuk rumus atau fungsi akan berubah jika dicopy ke cell lain.
Contoh : cell berisi formula A5*6 ,B3 dicopy ke C5 formula pada C5 berubah menjadi B8*6
6. Alamat Semi Absolut : merupakan alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris atau kolomsehingga nilai tidak akan berubah.
Contoh : Cell B1 berisi formula $A1*7,B1 dicopy kan ke D5 formula pada D5 menjadi $A5*7
7. Alamat Absolut : merupakan alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris dan kolom.tekan tombol F4 untuk menghasilkan alamat absolut pada formula bar. Contoh : cell B1 berisi formula $A$1&5,B1 dicopy kan ke C3 formula pada C3 menjadi $A$1*5
8. Name Box : menunjukkan pada cell/ range yang aktif saat itu. Anda dapat juga membuat nama range melalui kotak nama disebelah kiri formula bar.
Contoh : Holla nama lain range A5:G7

Menulis Rumus
1.Operasi Logika

Dibawah ini terdapat operasi logika anda dapat menggunakan operasi resali atau perbandingan dengan lambang yang digunakan pada Excel dan fungsinya sebagai berikut :
a. = : sama dengan
b. > : lebih besar dari
c. < : lebih kecil dari d. >= : lebih besar atau sama dengan
e. <= : lebih kecil atau sama dengan f. <> : tidak sama dengan
2. Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah ada disediakan oleh Excel 2003, yang akan membantu dalam proses perhitungan. Kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Umumnya penulisan Fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik erupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().

A. Fungsi Logika
Fungsi logika adalah fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan fungsi logika yang digunakan adalah :
1. Fungsi If :
Bentuk penulisannya : =If(kondisi,nilai jika benar,nilai jika salah)
Contoh : =If(A5<17,”anak-anak”,”dewasa”)>30,”panas”,if(A5>0,”hangat”,”dingin”))
2. Fungsi String
Fungsi string berfungsi untuk mengubah isi text numeric menjadi bilangan
1. Fungsi VALUE :
digunakan untuk merubah nilai value menjadi nilai text,
penulisannya : =VALUE(text)
2. Fungsi FIND :
digunakan untuk menghasilkan posisi substring dari sebuah string atau suatu nomor yang dicari,penulisannya : =FIND(cari text,pada text,mulai nomor)
3. Fungsi MID
digunakan untu mengambil karakter tertentu dari sederet karakter, penulisannya : =MID(text,posisi awal,jumlah karakter)
4. Fungsi LEFT atau RIGHT :
digunakan untuk mengambil substring sebelah kiri atau kanan string, penulisannya =LEFT atau =RIGHT(text,jumlah karakter)
5. Fungsi REPLACE :
digunakan untuk menggantikan substring dengan substring lain dalam sebuah string (sederetan karakter atau karakter),
penulisannya : =REPLACE(text lama,nomor awal,jumlah karakter,text baru)
6. Fungsi CONCATENATE :
digunakan untuk menggabungkan string menjadi satu kalimat maksimal 30 string,
penulisannya : =CONCATENATE(text1,text2,…)

B. Fungsi Tabel :
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca tabel secara vertikal (VLOOKUP) atau secara horizontal (HLOOKUP),
penulisanya : =HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)

Fungsi yang sering digunakan
1. Fungsi Sum :
Digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada satu range, penulisannya : =SUM(number1,number2,..)
2. Fungsi Average :
Digunakan untuk mencari nilai rata-rata,
penulisannya : =average(number1,number2,…)
3. Fungsi Max :
Digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data, penulisannya : =max(number1,number2,…)
4. Fungsi Min:
Digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data, penulisannya : =max(number1,number2,…)
5. Fungsi Count :
Digunakan untuk menghitung jumlah data dari range yang kita pilih
6. Fungsi Stedev :
Digunakan untuk menentukan standart devisiasi dari suatu range, penulisannya : =stedev(number1,number2,…)
7. Fungsi Var :
Digunakan untuk menentukan nilai varience dari suatu range, penulisannya : =var(number1,number2,…)
sumber: (www.tik.tp.ugm.ac.id)
Selengkapnya...