Saturday, 17 March 2012

Pengertian Komunikasi Massal dan Ciri - Cirinya

Menurut Nurudin, M.Si
”Pengantar Komunikasi Massa”

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga.
Komunikiator dalam komunikasi itu tidak hanya satu orang, melainkan beberapa orang. Mereka memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berbeda-beda, namun membentuk satu kesatuan informasi dalam sebuah lembaga. Di dalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu sendiri, membentuk organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya kepada khalayak banyak dalam waktu yang bersamaan.

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen.
Penerima informasi dalam komunikasi massa ini berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, tingkat usia, status sosial, jenis kelamin, agama, suku, ras dan kebudayaan yang berbeda-beda pula. Namun dalam kegiatan ini, komunikan tidak dapat bertemun langsung (bertatap muka) dengan komunikatornya.

3. Pesannya bersifat umum.
Pesan yang disampaikan dari komunikator tidak hanya ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat saja, melainkan kepada masyarakat umum. Semua orang memiliki hak yang sama dalam menerima informasi atau pesan. Bentuk informasi yang disampaikan pun mudah dimengerti dan diterima olah khalayak bnayak, dalam hal ini adalah masyarakat umum.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah.
Komunikasi dalam komunikasi massa berlangsung melalui media massa. Dalam hal ini komunikator selalu aktif dalam menyampaikan pesan, begitu pula komunikannya juga aktif menerima pesan. Tetapi keduanya tidak dapat melakukan kontak langsung bahkan tidak ada dialog seperti halnya komunikasi antarpersonal, sehingga disebut komunikasi massa bersifat satu arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan.
Keserempakan dalam hal ini yang dimaksud adalah waktu yang dipakai dalam proses penyebaran pesan. Komunikator menyampaikan pesan dalam waktu yang hampir bersamaan kepada khalayak banyak yang terpisah jarak antara satu dengan yang lain dan mungkin berjauhan dari keberadaan komunikator.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja media massa merupakan alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Maka dari itu, media massa pastinya membutuhkan peralatan untuk dapat menyampaikan pesan-pesannhya dalam waktu yang bersamaan dan penyebaran tempat yang terpisah dan berbeda-beda.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.
Gatekeeper atau yang biasa kita sebut penjaga gawang dalam komunikasi massa adalah orang yang bertugas untuk mengedit, menambah atau mengurangi, menganalisis, mengintepretasi, menyederhanakan, dan mengemas pesan agar semua informasi dapat dipahami. Gatekeeper adalah yang menentukan pengemasan pesan dalam media massa.

Menurut Dominick:
Terjemahan “The Dynamic Of Mass Communication, Tenth Edition”

1. Komunikasi massa diproduk di oleh organisasi yang formal.
Dalam sebuah komunikasi massa, terdapat beberapa struktur organisasi formal, antara lain direktur, manajer, tim redaksi, tim produksi, dll. Masing-masing bagian dari organisasi tersebut mempunyai jobdesk sendiri-sendiri sesuai dengan keahliannya masing-masing dan mereka memiliki tanggung jawab dengan setiap pekerjaan atau jobdesk nya.
Dalam sebuah birokrasi organisasi, pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan di lakukan dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh masing-masing bidang yang ada di organisasi media massa tersebut.

2. Komunikasi massa memiliki beberapa gatekeeper.
Dalam sebuah organisasi media massa, terdapat beberapa orang gatekeeper atau kepala di tiap-tiap bagian media massa. Mereka memiliki tugas untuk mengontrol setiap bahan yang akan di berikan kepada public.

3. Komunikasi massa membutuhkan modal/biaya untuk produksinya.
Sebuah organisasi media massa, mereka yang mempunyai modal dapat mempertahankan organisasinya untuk tetap eksis. Media ekonomi telah memberikan kontribusi terhadap tren lain yang dibuat sendiri jelaspada akhir abad ke-20: konsolidasi kepemilikan. perusahaan yang memiliki sumber daya keuangan yang kuat adalah paling mungkin untuk bertahan hidup biaya operasionaltinggi dan lebih mampu untuk menyelesaikan di pasar.

4. Komunikasi massa member keuntungan yang sangat kompetitif.
Di amerika serikat organisasi media massa komunikasi yang ada untuk membuat keuntungan.meskipun ada beberapa pengecualian. jika mereka tidak menghasilkan uang, mereka pergi keluar dari bisnis. Konsumen adalah sumber utama dari keuntungan, karena penonton adalah sumber keuntungan, organisasi komunikasi massa bersaing satu sama lain untuk menarik penonton. ini seharusnya tidak mengejutkan untuk siapa saja yang pernah menonton televisi atau melewati stand majalah. jaringan TV besar saling bersaing untuk mencapai peringkat, menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk mempromosikan musim gugur baru.

Menurut William L. Rivers - Jay W. Jensen - Theodore Peterson
”Media Massa dan Masyarakat Modern”

1. Bersifat satu arah.
Komunikator memberikan informasi kepada komunikan, namun komunikan tidak dapat lagsung bertemu dengan komunikator. Meski tidak ada interaksi komunikasi secara langsung layaknya komunikasi antarpribadi, namun efek yang ditimbulkan akan sama dengan komunikan yang seolah-olah bertatap muka langsung dengan komunikator yang dalam hal ini melalui media massa.

2. Selalu ada proses seleksi.
Informasi yang didapat dalam proses komunikasi massa selalu melalui tahap penyeleksian. Tidak semua berita dan informasi dengan begitu saja langsung disampaikan kepada komunikan. Ada pesan-pesan yang sebaiknya disensor atau dihilangkan, untuk mencegah pemahan yang berbeda terhadap komunikannya.

3. Media mampu menjangkau khalayak secara luas.
Berita yang disampaikan komunikator dapat diterima komunikan diberbagai tempat dan daerah yang terpisah. Untuk mencapai jangkauan yang luas itu, komunikator menggunakan fungsi media massa. Menyebarkan informasi secara bersamaan dan serentak dengan wilayahnya masing-masing. Biasanya setiap media memiliki kontributor di masing-masing daerah.

4. Meraih khalayak sebanyak mungkin.
Siapapun berhal mendapatkan informasi, sehingga komunikasi massa melalui media massa akan berusaha menyampaikan pesannya kepada sebanyak mungkin khalayak dengan fungsi kontributor media yang dimiliki. Semakin luas jangkauannya, maka akan semakin banyak capaian khalayak atau komunikan yang menerima pesan.

5. Komunikasi oleh institusi sosial harus peka terhadap kondisi lingkungan.
Tidak semua pesan dapat diterima komunikan begitu saja. Terutama komunikan yang mungkin berada didaerah-daerah konflik. Pesan yang mengandung unsur sara akan lebih sensitif menarik tanggapan dan respon khalayak yang berada didaerah-daerah tersebut. Untuk itu, komunikasi yang dilakukan oleh institusi sosial harus bersifat netral, objektif dan peka terhadap kondisi lingkungan.

Menurut McQuail:
“Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar”

1. Sumber dari komunikasi massa bukan dari perorangan, tetapi organisasi formal, “sender” atau pengirimnya seringkali merupakan komunikator profesional. Sehingga meminimalisir kesalahpahaman informsi yang disampaikan komunikator kepada komunikan.

2. Pesan yang disampaikan beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar.

3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, interpersonal, bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif. Seringkali hanya keduanya saja yang mengerti akan pesan yang disampaikan. Sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada individu dan pesan yang dijualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Jarang sekali pesan yang disampaikan bersifat interaktif.

4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. Karena memang sasaran dari komunikasi massa adalah masyarakat banyak dan bersifat umum. Dimana ia merasakan pengalaman dan memberikan reaksi secara bersama-sama dengan orang lain menurut pola tertentu yang dapat diperkirakan sebelumnya.

5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima. Pesan yang disampaikan menciptakan pengaruh luas dalam waktu singkat, dan menimbulkan respon secara seketika dari banyak orang secara serentak.

6. Pesan merupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai “kegunaan”. Dalam hal ini, pesan bias digunakan sebagai fungsi komersil.

Menurut Mursito
“Memahami Media Institusi”

1. Penyampaian pesan (melalui media massa) ditujukan kepada khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar serta tidak mengenal batas geografis kultural. Khalayak luas dan heterogen artinya “semua orang” yang terterpa oleh media tanpa terkecuali. Anonim artinya, media tidak mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya. Tidak mengenal batas geografis kultural artinya, teknologi komunikasi yang dapat mencapai wilayah tak terbatas.

2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Jadi pesan-pesan yang disampaikan melalui media harus mudah dipahami seluruh khalayaknya, agar pesan diterima seluruh khalayak secara sama.

3. Pola penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah. Artinya, tidak ada umpan balik, kalaupun ada umpan balik dari khalayak, berlangsung secara tertunda. Misalnya, surat pembaca dalam Solopos, tanggal pemuatan surat pembaca dengan tanggal pembuatannya berbeda satu atau dua hari, bahkan mungkin lebih.

4. Kegiatan komunikasi massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisir, dengan perkataan lain kegiatan komunikasi massa dilakukan dengan organisasi dan manajemen modern. Dengan kata lain kegiatan tanpa unsur-unsur diatas media tidak akan berjalan baik, karena mereka tergabung dalam satu kesatuan.

5. Penyampaian pesan disampaikan secara berkala, tidak bersifat temporer. Misalnya, Koran yang terbit harian dan Majalah yang terbit mingguan.
Keenam, isi pesan yang disampaikan mencakup berbagai aspek kehidupan (sosial, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat informatif, edukatif, ataupun hiburan. Jadi, media harus memperhatikan unsur-unsur diatas untuk mempertimbangkan program-program yang akan ditayangkan, agar berjalan sesuai dengan fungsi media