Thursday, 27 October 2011

Cara Presentasi Yang Baik dan Efektif

Keterampilan melakukan presentasi yang baik merupakan perpanjangan dari keterampilan komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan proses dua arah: pesan harus disampaikan dengan jelas namun prosesnya hanya akan menjadi lengkap bila Anda merasa yakin bahwa pesan Anda telah diterima dengan baik dan dipahami.

Apa perbedaan antara presentasi yang baik dan yang buruk? Memberikan presentasi yang baik adalah mudah bila anda mengetahui karakteristik yang memisahkan antara presentasi yang baik dan presentasi yang buruk. Bandingkan karakteristik di bawah ini :

Presentasi yang baik
• Energi dan penuh semangat
• Kontak mata dengan audiens
• Berbicara dengan jelas dan cukup keras
• Sesekali bergerak saat berbicara
• Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai
• Mengenakan pakaian yang serasi
• Argumen-argumen terstruktur dengan baik
• Slide dapat dibaca
• Tipe slide bervariasi
• Tidak lebih dari 1 slide per menit
• Variasi teknologi lain, misalnya video
• Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk Tanya jawab.
Presentasi yang buruk
• Tujuan tidak jelas
• Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak mata, dan berbicara dengan suara yang monoton
• Pengulangan yang tidak perlu (dalam presentasi atau dari pembicara sebelumnya)
• Kurang persiapan
• Terlalu rumit/sederhana bagi audiens
• Terlalu banyak slide
• Slide tidak dapat dibaca
• Penggunaan efek-efek teknis Power Point yang berlebihan
• Penggunaan warna yang buruk pada slide
• Pengunaan peralatan teknis yang keliru
• Melebihi waktu yang dialokasikan untuk presentasi anda.
komponen-komponen dari presentasi yang baik
Suatu presentasi dapat dibagi menjadi tiga bagian, dengan masing-masing kumpulan pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri sebelum saat presentasi.

I. Pendahuluan
• Bagaimana cara Anda membina hubungan dengan audiens?
• Bagaimana cara Anda menangkap perhatian audiens? Akankah Anda menggunakan kutipan, gambar, fakta atau kisah?
• Apa maksud presentasi Anda dan bagaimana anda akan menyatakannya dengan jelas di awal pembicaraan sehingga audiens tahu apa yang akan disampaikan pada mereka?
II. Isi presentasi
• Apakah urutan logis untuk topik yang ingin Anda cakup dan dapatkah Anda membuat alur atau cerita untuk membantu audiens memahami arah presentasi anda?
• Apa 3-5 butir kunci yang ingin Anda sampaikan dan bagaimana cara Anda menggunakan data atau ilustrasi untuk menyampaikan butir-butir tersebut pada audiens?
• Bagaimana cara Anda meringkas butir-butir Anda, dan kemudian beralih ke bagian berikutnya dari presentasi Anda?
III. Ringkasan
• Ringkas semua butir kunci.
• Ilhami audiens untuk menggunakan informasi yang Anda sampaikan
Cara presentasi yang menarik :
1. Singkat dan Jelas
Presentasi yang terlalu lama dan bertele-tele akan membuat pendengar jenuh. Presentasikan sekitar 25 menit saja, hindari kata yang tak efektif. Akan lebih mudah jika Anda menjelaskan presentasi dengan menggunakan metode mind mapping. Cara ini terbukti efektif membuat pendengarnya lebih mudah mengingat dan ‘merekam’ informasi dari presentasi yang disampaikan.
2. Penyajian Lancar
Saat harus mengucapkan istilah asing atau kata yang jarang diucapkan, kita malah terbata-bata. Cepat atau lambatnya kita bicara menentukan orang terhanyut dalam presentasi kita. Seperti dalang membawakan cerita yang kadang agak keras dan lembut, Anda pun perlu begitu. Anda perlu berlatih, mintalah teman mendengarkan presentasi Anda dan minta masukannya.
3. Tambahkan Foto dan Gambar
Agar lebih menarik, selipkan gambar animasi atau foto agar lebih mudah dicerna, lalu jelaskan dengan kata yang mudah dimengerti. Jika menggunakan slide, usahakan membuat cerita bersambung antara satu slide dan slide lain. Ingat, presentasi adalah komunikasi ide. Penyampaian yang mengalir lancar akan memudahkan peserta menangkap pesan kita.
4. Kontak Mata
Saat presentasi, lakukan kontak mata dengan peserta. Sambil berbicara, sesekali lemparkan pandangan ke arah mereka. Hal ini akan membuat Anda mengetahui apakah peserta tertarik mendengarkan atau tidak. Jika ada peserta yang berbicara sendiri atau melakukan aktivitas lain, acuhkan saja. Jika Anda perhatikan, konsentrasi bisa hilang.
5. Selipkan Humor
Agar tak tegang dan membosankan, selipkanlah humor yang relevan dengan topik presentasi. Namun, jangan berlebihan. Ini akan membuat presentasi malah kehilangan makna. Anda sedang presentasi lho, bukan melawak.
6. Buat Ringkasan
Setelah presentasi selesai, sebaiknya Anda memberikan sedikit ringkasan dari materi yang telah Anda sampaikan. Dengan begitu, peserta bisa kembali mengingat apa yang telah mereka dapat dari presentasi Anda.