Thursday 17 November 2011

Lingkungan Keuangan Pasar, Institusi Dan Tingkat Suku Bunga

Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi), Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.

Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi:
Pasar keuangan dapat berarti :
  1. Suatu sistim pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran .
  2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).
Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akan menggunakan kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanya menggunakan makna yang kedua.
Terdapat beberapa jenis pasar keuangan.  Setiap Pasar akan melayani wilayah atau menangani jenis sekuritas yang berbeda. Yaitu:
-          Pasar Aktiva Fisik : yang juga disebut sebagai pasar aktiva berwujud atau nyata adalah pasar bagi produk produk seperti gandum, mobil dan real estate.
-          Pasar Aktiva Keuangan : akan berhubungan dengan saham, obligasi, wesel hipotek dan klaim –klaim atas asset riil lainnya.
-          Pasar Tunai (spot) atau pasar berjangka futures (futures) adala istilah –istilah yang menunjuk kepada apakah aktiva tersebut dibeli atau dijual untuk pengiriman langsung (on the spot) atau untuk pengiriman pada suatu tanggal dimasa depan.
-          Pasar uang adalah pasar untuk sekuritas utang dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun
-          Pasar modal adalah pasar untuk utang jangka panjang dan saham-saham perusahaan.
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Pemberi pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.
Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.

Pasar primer adalah pasar dimana perusahaan mendapatkan model baru sedangkan Pasar sekunder adalah pasar dimana sekuritas yang sudah ada dan telah beredar diperdagangkan diantara para investor.
Derivatif adalah sekuritas yang nilainya didapatkan dari harga beberapa aktiva yang mendasarinya.

Perpindahan modal diantara peminjam dan penabung terjadi :
1. Melalui perpindahan langsung uang dan sekuritas, yaitu ketika sebuah bisnis menjual saham atau obligasinya secara langsung kepada penabung tanpa melalui institusi keuangan apapun.
2. Melalui perpindahan melalui badan perbankan investasi yang bertindak selaku perantara dan memfasilitasi perpindahan sekuritas.
3. Melalui perpindahan melewati perantara keuangan yang menciptakan sekuritas-sekuritas baru.
Diantara beberapa kelompok utama perantara adalah bank komersial, lembaga simpan pinjam, bank simpanan bersama, serikat kredit, dana pensiun, perusahaan asuransi jiwa dan reksa dana Salah satu hasil dari perubahan peraturan yang sedang berlangsung adalah pengaburan perbedaan diantara institusi-institusi keuangan yang berbeda. Tren yang terjadi di Amerika Serikat adalah ke arah perusahaan Jasa Keuangan yang menawarkan beragam layanan keuangan termasuk perbankan investasi, operasi, pialang, asuransi dan perbankan komersial.
Jenis kelompok perantara keuangan:
a.       Bank komersial
b.       Lembaga simpan pinjam
c.       Bank simpanan bersama
d.       Serikat kredit
e.       Dana pension perusahaan asuransi jiwa
f.        Reksa dana
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan "off exchange". Untuk saham yang sudah terdaftar perdagangannya harus dilapor ke bursa ybs. Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Modal dialokasikan melalui system harga: Ada harga yang harus dibayarkan untuk meminjam uang. Pemberi pinjaman mengenakan bunga atas dana yang dipinjamkan, sedangkan investor ekuitas menerima dividen dan keuntungan modal sebagai ganti dari diperbolehkannya perusahaan menggunakan uang pemberi pinjaman tersebut.
Ada empat factor mendasar yang mempengaruhi biaya uang :
1.      Peluang produksi
2.      Prefensi waktu untuk konsumsi
3.      Risiko
4.      Inflasi
Tingkat suku bunga bebas risiko, kRF ditanyakan sebagai tingkat bunga bebas risiko rill k* plus premi inflasi IP sehingga kRF = k* + IP
Di mana:
k    = tingkat suku bunga tercatat atau nominal dari sekuritas tertentu.
k* = tingkat suku bunga bebas resiko riil. Tingkat suku bunga yang akan diberikan oleh sekuritas pemerintah AS yang bebas gagal bayar jika tidak diharapkan terjadi inflasi.
kRF =  k* + IP, adalah tingkat suku bunga bebas resiko yang tercatat dari sekuritas. kRF diwakili oleh tingkat dari surat utang pemerintah atau tingkat obligasi.
IP  = premi inflasi (inflation premium) yaitu rata- rata tingkat inflasi yang diekspektasikan selama usia sekuritas tersebut.
DRP= premi resiko gagal bayar (default risk premium), merupakan perbedaan antara tingkat suku bunga obligasi pemerintah AS dengan tingkat suku bunga obligasi perusahaan yang memiliki jatuh tempo dan kemampuan untuk dipasarkan yang sama.
LP  =  premi likuiditas (liquidity premium) yaitu premi yang ditambahkan kepada tingkat suku bunga ekulibrium dengan jaminan jika jaminan tersebut tidak dapat dikonversikan menjadi uang tunai dalam waktu yang singkat dan mendekati “nilai pasar yang wajar”.
MRP= premi resiko jatuh tempo (maturity risk premium), premi yang mencerminkan resiko tingkat suku bunga.
k = k* + IP + DRP + LP + MRP

Jika tingkat suku bunga bebas risiko dan berbagai jenis premi dalam keadaan constant sepanjang waktu, tingkat suku bunga  juga akan tetap stabil. Namun baik tingkat suku bunga rill maupun premi nya terutama premi untuk ekspektasi inflasi memang berubah dari waktu ke waktu dan menyebabkan tingkat suku bunga pasar mengalami perubahan. Intervensi bank sentral juga menyebabkan naik atau turunnya jumlah uang beredar sekaligus arus mata uang internasional yang mengarah pada fluktuasi pada tingkat suku bunga.
            Hubungan antara imbal hasil suatu sekuritas dan waktu jatuh tempo sekuritas dikenal sebagai struktur waktu tingkat suku bunga dan kurva imbal hasil adalah grafik dari hubungan ini. Bentuk dari kurva imbal hasil bergantung pada dua factor utama yaitu :

1.      Ekspektasi tentang inflasi di masa depan
2.      Persepsi tentang tingkat risiko secara relative dari sekuritas dengan waktu jatuh tempo yang berbeda beda

Kurva imbal hasil normalnya akan berbentuk menanjak menaik yang disebut sebagai kurva imbal hasil normal. Namun, kurva tersebut dapat melandai turun ( kurva imbal hasil terbaik ) jika tingkat inflasi diperkirakan akan turun. Kurva imbal hasil juga dapat berbentuk menggunung, yang artinya tingkat suku bunga dari jatuh tempo jangka menengah adalah lebih tinggi daripada tingkat suku bunga jatuh tempo jangka pendek maupun jangka panjang.
Karena tingkat suku bunga adalahg suatu hal yang sulit jika tidak bias dikatakan mustahil untuk diprediksi, kebijakan keuangan yang baik meminta digunakannya campuran utang jangka pendek dan jangka panjang dan juga untuk memposisikan perusahaan untuk bertahan hidup di dalam lingkungan tingkat suku bunga apapun dimasa depan.